Salin Artikel

Mural "Wabah Sesungguhnya adalah Kelaparan" Dihapus Aparat, Camat: Melanggar Perda

Camat Ciledug Syarifudin mengungkapkan, pihaknya melalui personel trantib menimpa mural itu menggunakan cat berwarna hitam.

"Iya (dihapus), hari Selasa kemarin," kata Syarifudin melalui sambungan telepon, Rabu (18/8/2021).

Dia mengklaim, penghapusan mural itu dilakukan bukan karena konteks mural yang diduga menyindir pemerintah.

Namun, mural itu dihapus karena melanggar Perda Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan (K3).

Mural tersebut juga dihapus lantaran dibuat di lahan atau properti milik orang lain yang terletak di Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Parung Serab.

"Kan di lahan orang, itu pintu masuk gerbang orang," ucap Syarifudin.

"Itu kan juga melanggar peraturan terkait K3. Kalau ada pemasangan bendera, baliho, dan lain-lain, yang tanpa izin kan juga enggak boleh," sambungnya.

Pihaknya saat ini masih menyelidiki pembuat mural tersebut. Dia sendiri mengaku tidak mengetahui kapan mural tersebut dibuat.

Syarifudin mengungkapkan, warga di Kota Tangerang diizinkan untuk berkreasi dan menuangkannya ke dalam bentuk apa pun.

Namun, bentuk kreasi tersebut harus disalurkan di tempat yang tepat.

"Kita boleh berinovasi, berkreasi tapi di tempat yang benar. Jangan di lahan orang, pintu masuk orang," katanya.

Adapun peristiwa penghapusan mural ini telah terjadi sebanyak dua kali di Kota Tangerang.

Sebelumnya, mural yang diduga wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Batujaya, Batuceper, Kota Tangerang, dihapus atau ditimpa dengan cat hitam oleh aparat pada 12 Agustus 2021.

Lurah Batujaya Jamaludin, mengatakan, mural itu dihapus oleh tiga pilar Kecamatan Batuceper, yakni pemerintah, dan TNI-Polri.

Dia mengungkapkan kronologi penghapusan mural tersebut.

Mulanya, pihak Kelurahan Batujaya menerima laporan dari warga terkait keberadaan mural tersebut di wilayah administrasinya pada 12 Agustus 2021 sekitar pukul 10.30 WIB.

"Kita ada yang melaporkan, warga. Kita enggak tahu kapan itu dibuatnya, sekitar jam 10.30 WIB (pada) Kamis, katanya ada gambar itu, kita lihat," papar Jamaludin.

Jamaludin lantas meninjau lokasi mural yang berada di Jalan Pembangunan 1, Batujaya.

Usai melakukan peninjauan, dia melaporkan keberadaan mural ke pihak Kecamatan Batuceper.

Dari laporan tersebut, tiga pilar Batuceper menimpa mural diduga wajah Jokowi itu dengan cat berwarna hitam.

Jamaludin mengaku tidak mengetahui alasan tiga pilar Batuceper menimpa mural tersebut.  Pasalnya, yang menimpa mural itu bukanlah pihak Kelurahan Batujaya.

Kepolisian memeriksa dua saksi perihal kasus mural diduga wajah Jokowi itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/18/21200871/mural-wabah-sesungguhnya-adalah-kelaparan-dihapus-aparat-camat-melanggar

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke