Salin Artikel

Gerindra Anggap PDI-P dan PSI Sedang Akrobatik Lewat Interpelasi Formula E

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Fraksi Gerindra S Andyka menilai, Fraksi PDI Perjuangan dan PSI di DPRD DKI Jakarta tengah melakukan akrobatik dengan mengajukan hak interpelasi terkait program Formula E.

"PSI maupun di PDIP saya pikir kita enggak usah membuat akrobatik, nggak usah membuat akrobatik karena masyarakat sudah jenuh, sudah kenyang, dengan tontonan seperti itu," kata Andyka dalam tayangan Kompas Petang, Sabtu (28/8/2021).

Ia mengatakan, masyarakat sudah tak ingin meributkan soal Formula E dan menginginkan adanya perbaikan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta ini meminta semua pihak bisa bersatu untuk mewujudkan keinginan masyarakat DKI Jakarta.

"Yang ingin dilihat masyarakat saat ini bagaimana upaya kita untuk menuntaskan permasalahan pandemi," ucap dia.

Andyka mengatakan ada banyak jalur untuk menyampaikan hak anggota Dewan. PDIP dan PSI disebut menggunakan jalur politis. Sementara, tujuh fraksi yang menolak interpelasi adalah jalur duduk bersama dengan berdialog secara langsung.

"Kalau jalur yang kami gunakan adalah bagian dari pemerintahan daerah sehingga kami harus duduk bersama terlebih dahulu melalui dialog dengan rapat-rapat yang ada di DPRD maupun secara langsung kami tanyakan kepada Gubernur," kata dia.

Terkait Formula E, Andyka memberikan contoh penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang tertunda karena pandemi Covid-19.

Itulah sebabnya, kata Andyka, program yang sempat tertunda karena pandemi sudah semestinya berjalan jika kondisi semakin membaik.

"Dengan penundaan jadwal, ini pun tentu masih melihat kondisi keuangan kita, tidak serta merta harus dilaksanakan walaupun itu masuk program prioritas," kata Andyka.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/29/08250331/gerindra-anggap-pdi-p-dan-psi-sedang-akrobatik-lewat-interpelasi-formula

Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke