Salin Artikel

Kebakaran di Permukiman Padat di Kemayoran, Warga Padamkan Api Pakai Air Selokan

Pantauan Kompas.com, warga saling estafet mengangkut ember berisi air. Warga mengambil air dari selokan di sekitar lokasi kebakaran.

“Air-air cepet.. Oper cepet air.. ambil air,” teriak warga di lokasi.

Tampak warga sudah basah kuyup. Sebagian warga terlihat membuka baju. Mereka tak peduli dengan air selokan yang bau.

Air di selokan diambil dengan ember lalu didorong. Orang di bagian depan dekat lokasi kebakaran langsung menyiram api.

Mereka saling bekerja sama dengan cepat untuk memadamkan api. Sesekali mereka bertepuk tangan untuk saling menyemangati.

Warga yang tinggal di lokasi kebakaran, Budi (50) mengatakan, rumah-rumah yang terbakar banyak terbuat kayu dan triplek.

“Saya lagi shalat, kakak saya teriak ada kebakaran. Langsung besar karena triplek dan kayu,” ujar Budi saat ditemui di rumahnya, Minggu malam.

Budi menyebutkan, rumah-rumah yang terbakar berada di permukimam padat. Ia mengatakan, ada sekitar 100 rumah yang terbakar.

“Di sini rumah-rumahnya dempet-dempet,” ujar Budi.

Budi sempat melihat awal api dari dekat rumahnya. Api kemudian cepat membesar.

“Tadi apinya deket rumah saya. Saya kira karena korsleting listrik awalnya,” kata Budi.

Pantauan Kompas.com pada pukul 19.00 WIB, api berkobar besar.

Saat ini pemadam kebakaran sudah berada di lokasi kebakaran

Dari informasi yang dihimpun, lebih dari 20 unit mobil pemadam kebakaran sudah dikerahkan untuk memadamkan api.

Hingga saat ini, api sudah berhasil dilokalisir. Proses pemadaman sudah memasuki tahap pendinginan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/29/20360701/kebakaran-di-permukiman-padat-di-kemayoran-warga-padamkan-api-pakai-air

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke