Salin Artikel

Cerita Siswa Kembali ke Sekolah Setelah 1,5 Tahun, Bertemu Teman dan Aturan Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas hari pertama, disambut antusias oleh murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lebak Bulus 04 Pagi, Jakarta Selatan.

Salah satu siswi Aira Maharani, mengatakan dirinya sangat bersemangat menanti hari belajar di sekolah pada hari ini.

"Hari ini senang, gembira, bisa ketemu teman-teman. Bisa bercanda-canda sambil ngerjain tugas bareng," ujar Aira, siswi kelas 3, saat ditemui sepulang sekolah, Senin (30/8/2021)

Sementara itu, Cakrawala, siswa kelas 6, mengaku belum begitu antusias belajar di sekolah pada hari pertama ini.

"Hari ini biasa aja, soalnya temannya belum dekat. Ketemunya teman baru," kata Cakrawala.

Hal ini wajar terjadi, sebab para siswa terakhir kali berkesempatan masuk sekolah adalah pada 1,5 tahun lalu. Cakra sendiri saat itu masih duduk di bangku kelas 4.

Cakrawala mengaku lebih senang belajar di rumah dibandingkan belajar di sekolah.

"Lebih suka belajar di rumah, soalnya bisa sambil makan," ungkap dia.

Diketahui, kegiatan PTM terbatas hari pertama ini, siswa masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 09.00 WIB untuk kelas kecil dan pukul 09.30 WIB untuk kelas besar.

Tidak ada jadwal istirahat makan atau keluar kelas. Siswa langsung melakukan pelajaran dan segera pulang pada waktu yang ditentukan.

Adapun siswa yang mendapat giliran belajar di sekolah hari ini adalah siswa-siswi kelas 4 dan kelas 6. Sedangkan pada Rabu (1/9/2021), giliran siswa kelas 2 dan kelas 5. Sementara pada Jumat (3/9/2021) giliram siswa kelas 1 dan 4.

Kapasitas masing-masing ruangan maksimal 50 persen, dengan jumlah siswa masing-masing 11 orang. Secara keseluruhan, sebanyak 66 siswa mengikuti kegiatan PTM yang terbagi dalam enam kelas di SDN Lebak Bulus 04 Pagi hari ini.

Terlihat, di SDN Lebak Bulus 04 Pagi, para siswa pun pulang dengan tertib dan menjaga jarak. Para penjemput atau orang tua menunggu di luar lingkungan sekolah.

Siswa yang belum dijemput, menunggu di ruang tunggu dengan bangku yang berjarak. Petugas pun mengatir agar siswa dapat kalau satu-persatu dari lingkungan sekolah.

Protokol kesehatan

Selama berada di lingkungan sekolah, setiap siswa diwajibkan menerapkan protokol kesehatan, termasuk selalu menggunakan masker.

Terpantau setiap orang di lingkungan sekolah menggunakan masker hingga waktu PTM berakhir, termasuk para siswa.

Aira sendiri mengaku sedikit pengap saat harus mengenakan masker berjam-jam.

"Pengap pakai masker, pengen dibuka. Tapi enggak dibuka, soalnya enggak boleh sama ibu guru," kata Aira.

Aira yang baru bisa kembali belajar di sekolah pada Senin, dua pekan ke depan, mengatakan sudah tidak sabar menantikan jadwal ke sekolah berikutnyam

"Besok mau sekolah lagi, semangat pengen sekolah," kata Aira.

Sementara itu, Cakrawala bercerita diminta mencuci tangan oleh para guru sebelum masuk ke ruang kelas.

"Diminta cuci tangan, terus mengerjakan tugas,"

Cakra pun sadar ia harus selalu menggunakan masker selama berada di luar rumah demi kesehatannya sendiri.

"Pengap pakai masker, tapi enggak boleh dibuka. Soalnya, biar enggak kena virus," ungkap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/30/13261691/cerita-siswa-kembali-ke-sekolah-setelah-15-tahun-bertemu-teman-dan-aturan

Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke