Salin Artikel

Kisah Subeki, Terluka Saat Berupaya Padamkan Kebakaran di Cipete Utara yang Berasal dari Rumahnya

Subeki kini dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati karena luka bakar yang dialaminya.

Hendrik (37) menceritakan kisah Subeki yang terluka. Pagi itu sekitar pukul 08.00 WIB, asap terlihat di lantai dua rumah Subeki.

Subeki kemudian mengecek sumber asap dan akhirnya mengetahui adanya api di lantai dua rumahnya.

“Kami sebagai tetangga tahunya ya ada asap saja gitu dari lantai dua rumahnya. Kebetulan dia rumahnya dua lantai,” kata Hendrik saat ditemui di lokasi kebakaran, Senin (30/8/2021) sore.

Subeki langsung berlari mencari air. Subeki kemudian berteriak meminta tolong.

“Barulah ramai warga yang bantuin. Tadinya dia naik turun sendiri (memadamkan api), tapi pas banyak orang, dibantuin,” kata Hendrik.

Hendrik melihat Subeki begitu semangat memadamkan api. Ia tak memedulikan risiko terluka.

Subeki hanya memikirkan cara agar api yang berasal dari rumahnya bisa padam dan tak merambat ke rumah-rumah tetangganya. Ia tak memikirkan tubuhnya.

“Padahal orang-orang narik dia, tapi ya tetap (memadamkan api). Jadi dia tanggung jawab karena ada kebakaran,” ujar Hendrik.

Subeki kemudian terlihat duduk di sebuah sudut lokasi kebakaran. Ia duduk terdiam dekat pohon bambu.

“Pas dia udah duduk di dekat pohon bambu, saya lihat sudah hitam wajahnya, kebakar kepala sama bahunya. Dadanya agak kekelupas kulitnya,” kata Hendrik.

Api masih berkobar besar. Subeki hanya bisa duduk termenung melihat api melalap rumah-rumah kontrakan tetangganya.

Saat itu, api sudah hampir melalap kawasan padat penduduk itu. Hendrik mengaku belum melihat pemadam kebakaran tiba di lokasi.

“Ya dia terlalu apa ya istilahnya pengen nyelametin diri warga, tanggung jawab. Dia fokus aja yang penting api bisa padam,” tambah Subeki.

Api memang diduga berasal dari korsleting listrik. Dari keterangan pihak pemadam kebakaran dan kepolisian, korsleting listrik menyebabkan 13 rumah kontrakan terbakar.

Melihat Subeki yang mengalami luka bakar, warga membawanya ke rumah sakit. Api belum padam tetapi keselamatan Subeki mesti diutamakan.

“Begitu tahu kebakar, langsung dibawa sama warga sekitar. Dia sempat ngeluh sesak. Pas kebakar Subeki sadar. Pas dibawa ke rumah sakit juga sadar,” kata Subeki.

Warga pun mendoakan Subeki lekas pulih kondisinya. Bagi warga, Subeki merupakan sosok yang penuh tanggung jawab dan rela berkorban.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/30/19525841/kisah-subeki-terluka-saat-berupaya-padamkan-kebakaran-di-cipete-utara

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke