Salin Artikel

Vaksinasi Covid-19 Pelajar di Puspemkot Tangerang Timbulkan Kerumunan Orangtua

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggelar vaksinasi massal untuk 8.632 pelajar di Puspemkot Tangerang pada Rabu ini.

Pantauan Kompas.com pada pukul 10.50 WIB, pihak yang berkerumun adalah para orangtua siswa yang menunggu anaknya masing-masing disuntik vaksin Covid-19.

Mereka berkerumun di sisi selatan Puspemkot Tangerang karena Pemkot Tangerang tidak menyediakan ruang tunggu khusus untuk orangtua.

Banyak orangtua siswa yang berdempet-dempetan saat menunggu anaknya keluar dari salah satu pintu keluar gedung pemerintahan tersebut.

Mereka tidak menerapkan protokol kesehatan jaga jarak, hanya memakai masker.

Para petugas dari kepolisian, Satpol PP, dan petugas sekuriti Puspemkot Tangerang yang berjaga di lokasi tersebut tidak mengingatkan para orangtua murid untuk jaga jarak.

Para orangtua murid itu dibiarkan melanggar protokol kesehatan.

Selain dipenuhi orangtua murid, di sisi selatan Puspemkot juga terdapat beberapa pedagang kaki lima (PKL).

Salah satu orangtua murid mengaku sedang menunggu anaknya divaksinasi Covid-19. Dia mengaku khawatir ada di antara kerumunan tersebut.

"Iya, takut juga nih. Semoga anak saya cepat divaksin trus cepat keluar aja deh," ungkap perempuan yang enggan menyebutkan namanya itu, Rabu.

Rafiandi, seorang wali murid, mengaku sedang menunggu sepupunya disuntik vaksin.

Dia telah menunggu di Puspemkot Tangerang sejak sekira pukul 10.00 WIB.

"Udah nunggu lumayan lama di sini. Mungkin ya sekitar 30 menit sampai satu jam lagi ya selesainya," kata dia.

Rafiandi mengaku khawatir kerumunan tersebut dapat menimbulkan klaster baru Covid-19. Pasalnya, Rafiandi sendiri belum disuntik vaksin Covid-19.

Oleh karena itu, dia menunggu di lokasi yang cukup jauh dari pintu keluar.

"Saya kan juga belum divaksin. Ya lumayan khawatir, makanya enggak mau nunggu di sana, di sini aja lebih aman mungkin," papar Rafiandi.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Dini Anggraeini sebelumnya berujar, ribuan pelajar yang disuntik Pfizer itu terdiri dari siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang.

Dinkes melakukan vaksinasi massal itu guna menunjang skema pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya bakal digelar di Kota Tangerang.

Vaksinasi massal juga dilakukan untuk membentuk kekebalan komunal (herd immunity) di wilayah itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/01/14310531/vaksinasi-covid-19-pelajar-di-puspemkot-tangerang-timbulkan-kerumunan

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke