Salin Artikel

Kasus Covid-19 di Jabodetabek Bisa Naik Lagi, Epidemiolog: Tapi Tak Separah Bulan Juli

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengungkapkan, potensi lonjakan ini disebabkan oleh longgarnya pembatasan kegiatan masyarakat serta lemahnya pelacakan kontak erat.

"Jadi menurut saya hati-hati membuka pembatasan sosial. Hati-hati," kata Miko ketika dihubungi Kompas.com pada Selasa (7/9/2021).

Meskipun demikian, Miko memperkirakan bahwa potensi lonjakan kembali kasus Covid-19 dalam beberapa waktu ke depan tidak akan separah bulan Juli 2021, ketika Jabodetabek dan Indonesia mengalami gelombang kedua pandemi yang amat mengenaskan.

"Kalaupun terjadi peningkatan, kita tidak akan mendapatkan lonjakan pada bulan Juli yang paling tinggi. Tidak seperti itu, Juli tidak akan terulang lagi," ujar Miko.

Cakupan vaksinasi Covid-19 dinilai bisa jadi pembeda, tetapi belum signifikan karena belum satu pun wilayah Jabodetabek yang sudah memenuhi target vaksinasi Covid-19 dosis lengkap.

Sejauh ini, DKI Jakarta sebagai wilayah paling unggul dalam hal laju vaksinasi Covid-19 memang telah melampaui target, tetapi baru untuk dosis pertama.

Sementara itu, wilayah Bodetabek masih berjuang untuk terus mengebut penyuntikan dosis pertama yang progresnya baru di kisaran 40-60 persen.

Idealnya, vaksinasi Covid-19 harus dapat mencakup seluruh orang yang beraktivitas dan bertempat tinggal di Jabodetabek, terlepas dari KTP-nya.

Miko berpendapat, ke depannya, lonjakan kasus Covid-19 mungkin terjadi, tapi hospitalisasi dan kematian yang ditimbulkannya relatif dapat ditekan sebagai dampak vaksinasi yang sudah berlangsung saat ini.

"Walaupun karena cakupan vaksinasi sudah baik, mungkin yang meninggal akan menurun (dibandingkan Juli 2021) dan yang bergejala juga semakin ringan, tapi tetap akan menyakitkan," kata Miko.

"Buktinya petugas kesehatan pada roboh meski mereka sudah disuntik, makanya mereka mendapatkan prioritas untuk dosis ketiga," tambahnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/08/15365031/kasus-covid-19-di-jabodetabek-bisa-naik-lagi-epidemiolog-tapi-tak-separah

Terkini Lainnya

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke