Salin Artikel

Kisah di Balik Bengkel Vespa Klasik di Pamulang, Hasil Kerja Keras Mereka yang Dipecat Saat Pandemi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia sejak Maret 2020 turut berdampak pada pekerja.

Tidak sedikit pekerja yang terkena imbas dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) karena roda ekonomi yang tersendat karena kemunculan virus tersebut.

Seperti Helmy Andhika misalnya. Pemuda asal Pamulang Tangerang Selatan yang bekerja di perusahaan swasta yang bergerak pada bidang permainan anak turut 'dirumahkan' pertengahan 2020.

Itu karena perusahaan yang beroperasi di tengah pusat berbelajaan harus tutup mengikuti kebijakan pemerintah dalam upaya penanganan pandemi Covid-19.

Pusing, sudah pasti. Namun, Helmy harus tetap bangkit, terlebih ada kabar baik dari sang istri yang tengah mengandung anak pertama.

"Saya dilempar alat tes kehamilan tiga sama istri, senang saya di situ. Tapi saya tidak mau cerita ke istri kalau saya dipecat khawatir stres," kata Helmy saat berbincang, Sabtu (11/9/2021).

Meski demikian, kabar baik itu justru menjadi sumbu api yang membakar semangat Helmy. Dia kemudian berjuang mencari pendapatan lain untuk membiayai proses kehamilan hingga persalinan.

Satu yang ditekuni Helmy yakni bisnis jual beli vespa klasik yang telah dijalani perlahan sejak 2019. Selama ini dia termasuk pecinta skuter asal Italia itu.

Kuntungan bisnis Helmy bersama dua orang rekannya yang semula hanya sampingan kemudian dikembangkan.

Helmy bersama rekannya kemudian membuka bengkel vespa. Bengkel itu bernama Vespa Pvlen yang berlokasi di Pamulang Permai, Tangerang Selatan.

"Saya korban pandemi, kemudian ada owner satu itu kapten pilot korban pandemi buat bengkel Pvlen ini. Dengan tujuan teman-teman di sekitar Pamulang yang tedampak pandemi juga bisa bekerja," kata Helmy.

Satu per satu Helmy dan rekannya merekrut orang yang terdampak pandemi Covid-19. Syarat cuma satu, mereka direkrut bila ingin bekerja sungguh-sungguh.

Hal itu ditekankan Helmy karena bengkel Vespa Pvlen yang dibangun itu memiliki konsep one stop shopping untuk memanjakan bagi para pecinta vespa. Total ada sembilan korban PHK yang dipekerjakan.

Kini bengkel vespa tersebut seolah menjadi angin segar baginya. Bukan hanya jual beli dan bengkel, melainkan juga menyediakan restorasi vespa.

"Sekarang kita lagi ada harga promo di bengkel Pvlen yang baru buka untuk restorasi semua jenis vespa mulai smallframe itu Rp 3,5 juta, largeframe Rp 3,8 juta, dan wideframe itu Rp 4 juta. Biasa harga tidak segitu," kata Helmy.

"Sembilan orang yang kita pekerjakan itu kita bagi, ada yang di servis, ada yang direstorasi dan ada yang sparepart di konsep yang kita terapkan," kata Helmy.

Helmy pun berharap, di samping untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah, bengkel Pvlen yang dibangun juga dapat mengantisipasi kemusnahan vespa.

"Mungkin orang yang bingung mau dapatkan sparepart kemudian vespa tidak terurus, bisa datang ke sini. Nanti sharing punya budget berapa, kita kerjakan sesuai uang. Keluar tinggal gas (digunakan)," kata Helmy.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/11/22252431/kisah-di-balik-bengkel-vespa-klasik-di-pamulang-hasil-kerja-keras-mereka

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke