JAKARTA, KOMPAS.com - Isak tangis pecah jelang peti mati yang berisikan jenazah Petra Eka (25) Suhendar masuk ke liang lahat.
Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo II Blok A2, Setiabudi, Jakarta Selatan dipenuhi keluarga, teman, dan sahabat dari Petra, Selasa (14/2/2021) pukul 13.15 WIB.
Petra merupakan korban dari kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang. Jenazahnya baru teridentifikasi Senin (13/9/2021) siang.
Prosesi pemakaman dilakukan secara Kristen. Pendeta gereja memimpin prosesi pemakaman dengan khidmat.
"Saudara-saudara kita datang berkumpul di tempat ini untuk memakamkan jenazah almarhum saudara Petra Eka. Meskipun kita berduka kepahitan maut menjadi bagian hidup kita. Namun hidup yang kekal yang telah dijanjikan Kristus, menghibur kita," kata pendeta memimpin doa pelepasan jenazah di depan liang lahat.
Ayah Petra, Suhendar tampak tak kuat melihat prosesi pemakaman. Beberapa kali ia mengusap air mata sambil memeluk foto Petra.
Suhendar beberapa saat sempat duduk. Ia tak kuat menahan kesedihan yang menimpanya.
Sementara itu, ibu Petra, Evi Nilasari berada tak jauh dari Suhendar. Matanya menitikkan air mata.
Foto Petra pun ia peluk dengan erat. Evi berdiri hingga prosesi pemakaman selesai.
Petugas pemakaman pun menutup liang lahat dengan tanah. Tangisan dari tante Petra, Angeline pun kembali pecah.
Prosesi pemakaman diakhiri dengan penaburan bunga dan penyiraman air mawar. Tampak beberapa teman dan sahabat Petra berfoto di depan makam Petra.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/14/14521801/jenazah-korban-kebakaran-lapas-tangerang-dimakamkan-orangtua-menangis