Salin Artikel

Munculnya Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Pria Gantung Diri Saat "Live" di TikTok hingga Jawaban Polisi

SS disebut melakukan aksi gantung diri di kediamannya di Rusun Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, pada 2 September 2021. Aksi itu disiarkan secara langsung di akun TikTok-nya.

"Aksi gantung diri itu pertama kali diketahui dari teman korban yang menonton live TikTok korban," ujar Wakatim 1 Rajawali Polres Metro Jakarta Timur Bripka Markon Samuel kepada wartawan, Jumat (10/9/2021).

Polisi kemudian menyelidiki kasus ini. Setelah lama tidak ada perkembangan, kasus ini kembali mencuat setelah kuasa hukum keluarga korban menemukan beberapa kejanggalan.

Dugaan pembunuhan berencana

Kuasa hukum keluarga korban, Dosma Sijabat, mengatakan bahwa kaki SS ditarik oleh seseorang saat live di TikTok.

"Adanya penggalan video yang sempat terekam di TikTok dan disiarkan secara langsung, terlihat kaki mendiang ditarik oleh seseorang," kata Dosma dalam keterangannya, Minggu (19/9/2021).

Dosma menambahkan, akun TikTok, daftar panggilan, daftar nomor kontak, serta arsip chat di telepon genggam korban juga dihapus seseorang sebelum ponsel itu diamankan pihak kepolisian.

"Telah dihapus oleh oknum akun TikToknya, daftar telepon masuk, chat, hingga daftar nomor kontak," ujar Dosma.

Tidak hanya itu, menurut Dosma, para saksi yang hadir dalam live korban menjelaskan ada beberapa orang di dalam kamar SS yang memberikan minuman keras dicampur pil.

"Padahal mendiang tidak pernah merokok dan minum minuman keras," kata Dosma.

Dosma menduga, SS tidak murni bunuh diri, melainkan korban pembunuhan berencana.

"Dugaan saya secara hukum dan saksi-saksi serta beberapa petunjuk bahwa mendiang meninggal bukan karena bunuh diri tetapi pembunuhan berencana," kata dia.

Menurut Dosma, kasus itu adalah modus baru pembunuhan.

"Ini sangat menarik memang, pembelajaran untuk kita bahwa saat ini adanya modus terbaru kejahatan atau dugaan tindak pidana pembunuhan dengan menggunakan aplikasi yang saat ini sedang hits di masyarakat," kata Dosma dalam tayangan Kompas TV, Minggu kemarin.

Kendati demikian, Dosma menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian, dalam hal ini Polsek Jatinegara, untuk mengungkap kasus tersebut.

"Terkait kebenaran apakah korban tewas bunuh diri atau dibunuh," kata Dosma.

Dosma menegaskan, dirinya tergerak untuk membantu keluarga korban dan mengungkap kasus tersebut, meskipun tidak menerima imbalan apa pun dari keluarga korban.

Diduga masalah utang piutang

Dosma mengatakan, SS dikenal sebagai pengguna TikTok yang baik dan konsisten memberikan motivasi.

"Sangat tidak mungkin melakukan perbuatan bunuh diri," ujar Dosma.

Ia menduga, kasus yang menimpa korban dilatarbelakangi utang piutang atau masalah pribadi.

"Sampai saat ini, motif tersebut diduga adanya masalah pribadi dengan beberapa orang pelaku dan uang mendiang yang akan ditagih kepada pihak tertentu," kata Dosma.

Jawaban polisi

Polisi mengatakan, belum ada indikasi pembunuhan dalam kasus gantung diri yang dilakukan SS.

"Ada enam orang yang kami mintai keterangan, belum ada mengarah ke sana (kasus pembunuhan)," kata Kapolsek Jatinegara Komisaris Yusuf Suhadma saat dihubungi, Minggu kemarin.

Dari keenam saksi, lima di antaranya adalah teman SS.

"Satu lagu ibu-ibu yang sebelahan kamar dia (korban)," ujar Yusuf.

Yusuf mengatakan, sah-sah saja pihak kuasa hukum keluarga korban mengatakan bahwa itu kasus pembunuhan.

"Kalau pengacara boleh-boleh aja kan pengacara membela orang ya. Polisi kan memeriksa saksi-saksi, belum ada mengarah ke pembunuhan," kata Yusuf.

Yusuf juga menanggapi pernyataan kuasa hukum keluarga korban yang menyebutkan bahwa akun TikTok serta daftar panggilan, daftar kontak, serta arsip arsip chat di telepon genggam korban dihapus.

"Polisi begitu menemukan handphone masih mati, kami isi daya. Pas menghidupkan HP itu, ada yang bilang, 'Pak, ada yang hapus.' Kami mah enggak tahu," ujar Yusuf.

Penyidik dari Polsek Jatinegara masih terus memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti yang berada di lokasi kejadian.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/20/07123301/munculnya-dugaan-pembunuhan-dalam-kasus-pria-gantung-diri-saat-live-di

Terkini Lainnya

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke