Salin Artikel

Wali Kota Tangerang Akui Pemulihan Krisis Ekonomi Bikin Mobilitas Warga Meningkat

TANGERANG, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, mobilitas masyarakat di Provinsi Banten dalam bidang ritel dan rekreasi meningkat, bahkan kondisinya sama seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

WHO turut menyebut, pada 15 September 2021, peningkatan aktivitas yang mencolok dalam mobilitas masyarakat juga meningkat di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar bahwa peningkatan mobilitas tersebut merupakan konsekuensi dari upaya penanganan tiga krisis akibat pandemi Covid-19.

Tiga krisis yang sedang ditangani Pemerintah Kota Tangerang, yaitu krisis kesehatan, sosial, dan ekonomi.

"Kita tahu pandemi ini mengakibatkan tiga krisis. Krisis kesehatan, sosial, ekonomi," ungkap Arief pada awak media, Senin (20/9/2021).

"Nah sekarang dengan kondisi yang berangsur baik, tentu kita berharap ekonomi bisa berjalan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan," imbuh dia.

Di satu sisi, Arief menyatakan bahwa Pemkot Tangerang akan menjadikan masukan WHO sebagai perhatian khusus.

Politikus Demokrat itu menambahkan, untuk mengimbangi peningkatan mobilitas warga, pihaknya terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 di kota tersebut.

"Sekarang Pemkot Tangerang sedang mengejar masyarakat untuk melakukan kegiatan vaksinasi," kata Arief.

Selama bulan September 2021 ini, pihaknya tengah melakukan vaksinasi di tingkat RW melalui program Bulan Vaksinasi Tangerang.

Wacananya, Pemkot Tangerang akan melakukan vaksinasi dari rumah ke rumah (door to door) usai program vaksinasi Bulan Vaksinasi Tangerang dirampungkan.

"Lagi kita persiapkan, kalau RW sudah selesai, (vaksinasi) door to door. Vaksinasi door to door nanti di rumah itu sudah vaksin atau belum. Kalau belum, kita vaksin di rumah," papar Arief.

WHO sebelumnya menerbitkan laporan mengenai kondisi terkini Covid-19 di Indonesia pada 15 September 2021.

Laporan itu menyoroti adanya peningkatan mobilitas masyarakat di seluruh Jawa dan Bali.

"Tren peningkatan mobilitas masyarakat terlihat di semua provinsi di Jawa dan Bali, khususnya di stasiun transit dan ritel dan rekreasi," demikian dilansir dari lembaran laporan itu.

WHO menyarankan adanya antisipasi kondisi ini.

"Rencana konkret diperlukan untuk mengantisipasi dan mengurangi kemungkinan dampak dari peningkatan mobilitas transmisi dan kapasitas sistem kesehatan di tingkat nasional dan tingkat subnasional," demikian saran WHO.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/20/13485971/wali-kota-tangerang-akui-pemulihan-krisis-ekonomi-bikin-mobilitas-warga

Terkini Lainnya

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke