Itulah sebabnya, Fraksi Gerindra merasa interpelasi tak bisa dilanjutkan karena ada niat untuk menghentikan program yang sudah disusun Anies.
"Itu yang membuat kami Gerindra bersikap lain, ini enggak bisa dibiarkan, ini arahnya jelas ingin menggagalkan program Pak Anies," ujar dia dalam acara webinar, Jumat (1/10/2021).
Syarif mengatakan, Fraksi Gerindra awalnya condong untuk mendukung interpelasi Formula E karena ada banyak pertanyaan terkait program balap mobil listrik itu.
Namun, ketika ada pernyataan dari pengusung hak interpelasi yang menyebutkan tujuan interpelasi adalah membatalkan Formula E, Gerindra mengambil sikap tidak ikut mengajukan hak interpelasi.
"Di awal (pengajuan interpelasi) itu Gerindra sebetulnya sedang mempertimbangkan, tetapi karena framing yang dibangun oleh teman-teman pengusul interpelasi ingin membatalkan, maka kami lakukan pengkajian dan memutuskan tidak ikut interpelasi," tutur Syarif.
Syarif mengatakan, tujuan menggagalkan program yang dibuat Anies ini membuat interpelasi tak lagi memberikan substansi hak bertanya anggota Dewan.
"Ini membuat dinamika politik di Kebon Sirih tidak melihat tentang Formula E dan terjadi sikap yang berbeda-beda," kata dia.
"Interpelasi (sekadar bertanya) enggak ada masalah, cuma karena ada motif-motif yang menurut saya tidak bisa dibantah ingin membatalkan, maka kami bersikap berbeda," tambah Syarif.
Tujuan diajukan hak interpelasi untuk membatalkan Formula E pernah diungkapkan oleh inisiator pengajuan hak interpelasi Ima Mahdiah.
Politikus PDI-Perjuangan ini menyebutkan, ajang balap mobil listrik ini harus dibatalkan karena tidak menguntungkan Jakarta.
"Karena sudah jelas tidak menguntungkan, jadi perlu diluruskan juga target kita pembatalan Formula E," kata Ima, Jumat (20/8/2021).
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/01/14173041/politikus-gerindra-interpelasi-formula-e-untuk-gagalkan-program-anies-tak