Salin Artikel

Saat Limbah Medis Beracun Timbulkan Masalah Baru dan Ancam Kesehatan Warga yang Terpapar

JAKARTA, KOMPAS.com - Ledakan kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya Ibu Kota Jakarta, telah menimbulkan masalah baru bagi lingkungan.

Pasalnya, fenomena ledakan kasus Covid-19 tersebut memicu pertumbuhan limbah medis yang masif.

Sementara itu, pemerintah belum memiliki solusi efektif dalam penanganan limbah.

Kebanyakan dari sampah rumah tangga hingga limbah medis beracun disalurkan ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan ditumpuk di sana.

Ini menimbulkan masalah baru bagi lingkungan, termasuk berpotensi menimbulkan permasalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal dekat dengan TPA.

Kantor berita Aljazeera mendatangi TPA Burangkeng yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Jakarta. Di sana, ditemukan gundukan sampah, termasuk limbah medis beracun.

Di antara limbah medis tersebut adalah selang infus yang masih berisi darah, sarung tangan medis, dan alat tes Covid-19.

Ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNas) Bagong Suyoto mengatakan, ada pertumbuhan yang pesat pada jumlah limbah medis yang dibuang ke TPA-TPA di Jakarta dan sekitarnya.

Menurut data Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, jumlah limbah medis yang dibuang di TPA di Jakarta dan sekitarnya meningkat 500 persen selama pandemi Covid-19.

Ancaman penyakit dari limbah medis

Aljazeera juga mendatangi kampung pemulung di sekitar kawasan TPA Burangkeng.

Para pemulung itu hidup dengan uang hasil penjualan limbah yang bisa didaur ulang.

Saat kunjungan itu, salah satu pemulung tampak sedang membersihkan selang medis bekas. Jarum tampak masih tertancap di ujung selang itu.


Sang pemulung mengaku pernah tertusuk jarum selang ketika sedang mencari sampah daur ulang.

“Hati-hati, kamu bisa terkena tetanus,” ujar Suyoto mengingatkan.

Suyoto menjelaskan, seharusnya limbah medis tersebut dibakar atau disterilkan sebelum dikelola lebih lanjut.

Namun, realitanya hanya empat persen dari 3.000 rumah sakit di Indonesia yang memiliki lisensi untuk mengoperasikan insinerator untuk mengolah limbah medis.

“Pemerintah harus menyediakan teknologi insinerator yang lebih banyak untuk menghancurkan limbah medis, terutama limbah yang berhubungan dengan penanggulangan pandemi Covid-19. Pemerintah harus lebih serius menangani masalah ini,” tegasnya. (Aljazeera/Adi Renaldi)

Artikel ini telah tayang di Aljazeera.com dengan judul “Indonesia’s pandemic-fuelled problem: Mounds of medical waste”. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/05/13085991/saat-limbah-medis-beracun-timbulkan-masalah-baru-dan-ancam-kesehatan

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke