JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat Uripasih mengimbau siswa yang naik angkutan umum atau ojek online saat berangkat ke sekolah untuk membawa pakaian ganti.
Dari rumah, siswa itu menggunakan pakaian biasa dan setiba di sekolah siswa itu mengganti pakaiannya dengan seragam sekolahnya.
"Siswa kami minta membawa pakaian salin, apabila ke sekolah menggunakan kendaraan umum atau ojek online," kata Uripasih, Selasa (12/10/2021) seperti dilansir Warta Kota.
Menurut Uripasih, pakaian salin itu wajib dibawa untuk menghindari penyebaran Covid-19 di ruang kelas. Sebab, siswa yang naik angkutan umum atau ojol bertemu dengan orang yang tidak diketahui kondisi kesehatannya.
Ia menegaskan, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 harus dilakukan secara ketat selama proses pembelajaran tatap muka (PTM).
"Murid wajib lakukan itu jika mereka tidak diantar oleh orangtuanya," ujarnya.
Uripasih juga berpesan kepada siswa agar langsung kembali ke rumah dan mandi usai mengikuti PTM.
Begitu juga dengan orang tua yang mengantar dan menjemput anaknya.
"Saya sempat sampaikan ke orang tua murid yang mengantarkan anaknya masih Paud dan TK supaya kembali ke rumah dan datang ketika selesai PTM," jelasnya.
PTM di Jakpus sudah memasuki tahap IV sejak Senin (12/10/2022). Dalam tahap ini, jumlah sekolah yang menggelar PTM bertambah menjadi 205 sekolah.
Jumlah itu sudah bertambah banyak dibandingkan saat pertama kali pembukaan PTM pada 30 Agustus lalu yang hanya diikuti 11 sekolah. Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan, PTM di wilayahnya sampai saat ini masih berjalan lancar.
Ia belum menerima laporan adanya siswa atau pun guru yang terpapar Covid-19.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakpus Uripasih Imbau Siswa yang Naik Angkot Membawa Pakaian Salin".
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/12/16013921/ptm-di-jakpus-siswa-yang-naik-angkutan-umum-diminta-bawa-baju-ganti