Salin Artikel

Cerita Haru Korban Kecelakaan Bus Transjakarta: Saya Peluk Seorang Bapak, Kita Masih Selamat . . .

Sumargiono adalah satu dari 31 korban luka akibat kecelakaan tersebut. Saat menjalani perawatan di RSUD Budhi Asih, dia mencoba membagikan ingatannya tentang detik-detik kecelakaan maut tersebut.

Saat itu, dia sedang dalam perjalanan menuju kantornya di MT Haryono Square. Tak ada firasat apa pun yang dirasakan Sumargiono saat bus yang ditumpanginya mengetem di Halte Cawang-Ciliwung.

Namun, tiba-tiba, bus Transjakarta lain menghamtam busnya dari arah belakang.

"Biasanya ada suara pengereman, tetapi kelihatannya (bus belakang) kencang sekali. Berkisar kecepatan 60 hingga 80 km/jam," ujar Sumargiono, Rabu (27/10/2021).

Sumargiono tanpa sadar sudah duduk di lantai bus setelah kecelakaan maut itu terjadi. Dadanya sakit, tubuhnya pun tertimpa penumpang lain yang duduk di deretan belakang.

Dalam keadaan tak menentu itu, Sumargiono melihat seorang pria yang duduk di kursi belakang bus. Pria tersebut tampak tidak sanggup berdiri.

"Saya peluk bapaknya. Kita masih selamat, tetapi beliaunya enggak bisa ngomong, cuma 'Iya pak, iya pak'. Kakinya ternyata patah dan dioperasi," tutur Sumargiono.

Korban luka kemudian dibawa ke RSUD Budhi Asih untuk mendapatkan perawatan. Kecelakaan maut itu menewaskan dua orang, termasuk pengemudi bus Transjakarta.

PT Transportasi Jakarta mengucapkan rasa belasungkawa terkait kecelakaan maut dua bus transjakarta di sekitar MT Haryono itu.

"Saya mewakili seluruh manajemen dan keluarga besar PT Transportasi Jakarta mengucapkan rasa belasungkawa sebesar-besarnya dan mendoakan agar para korban bisa lekas pulih serta diberikan ketabahan untuk keluarga korban yang meninggal," kata Direktur Operasional PT Transjakarta Prasetia Budi di Jakarta, Senin.


Sementara itu, Kepolisian masih menyelidiki penyebab kecelakaan maut itu.

"Ada lima orang saksi yang diperiksa. Pertama pengujir KIR dari Dishub, kepala operasi (Kaops) dari transjakarta, pelaksana operasinya, HRD dari operator Bianglala, dan satu penumpang," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono saat dihubungi, Kamis (28/10/2021).

Argo menjelaskan, penyidik bersama ahli dari pemegang merk bus transjakarta juga melakukan pengecekan kondisi kendaraan pasca-kecelakaan.

Namun, Argo belum dapat menjelaskan hasil dari pengecekan bus transjakarta yang dilakukan pada Rabu kemarin.

"Kalau saksi ahli itu bukan diperiksa. Dia sebagai saksi ahli mengecek kondisi kendaraan. Kalau lima orang yang diperiksa kan kita menanyakan yang lain. Kalau saksi ahli itu untuk mencecek kondisi kendaraan. (Hasilnya) nanti saya update," kata Argo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/28/10434581/cerita-haru-korban-kecelakaan-bus-transjakarta-saya-peluk-seorang-bapak

Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke