Salin Artikel

Seperti Ini Cara Petugas Rawat Burung Kaki Bayam, Predator di Lapangan JIS

JAKARTA, KOMPAS.com - Burung kaki bayam menjadi perbincangan setelah diperkenalkan sebagai hewan yang dimanfaatkan untuk merawat rumput lapangan di Jakarta International Stadium (JIS), Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Burung berkaki panjang dan kecil ini dijadikan sebagai predator yang akan membersihkan lapangan JIS dari hama.

"Kita memanfaatkan burung kaki bayam ini sebagai predator alami untuk memangsa hewan hewan pengganggu yang ada di lapangan melati JIS ini," kata Project Manager PT Jakpro Arry Wibowo saat ditemui di JIS, Selasa (9/11/2021).

"Maksud kami untuk mengurangi penggunaan pestisida atau bahan kimia untuk merawat sekaligus menjaga agar lapangan ini ramah lingkungan," sambungnya.

Kompas.com berkesempatan mewawancarai salah satu petugas perawatan rumput lapangan JIS, Dedi Kurniawan, untuk bertanya lebih dalam tentang pemeliharaan burung kaki bayam.

Dedi memgatakan, lima ekor burung kaki bayam ditempatkan di dalam ruangan khusus agar terhindar dari hewan pemangsa, kucing, misalnya.

Burung-burung ini selalu diberi makan tiga kali dalam satu hari.

"Kalau untuk burung kaki bayam ini makannya ulat yang utama, kita ada juga kasih makanan tambahan seperti pur, jangkrik," ucap Dedi

"Makannya untuk satu hari itu pagi sore kalau untuk ulat, kalau untuk jangkriknya kan itu makanan tambahan pakan tambahan kita bisa kasih siang, sehari tiga kali," lanjutnya.

Burung kaki bayam akan dilepas untuk membersihkan lapangan ketika tak ada jadwal penyewaan, yaitu setiap Senin hingga Rabu.

Saat itu, wadah berisi air tak lupa disiapkan agar burung kaki bayam bisa membersihkan tubuhnya

"Kalau tidak ada waktu penyewaan lapangan kita lepaskan, kita sediakan baskom atau ember, kasih air terus, dia (burung kaki bayam) mandi sendiri," tutur Dedi.

Karena burung kaki bayam memiliki kaki yang rapuh, Dedi harus ekstra berhati-hati saat mengembalikan burung-burung ini ke kandang.

"Harus sangat hati-hati, kakinya enggak boleh ketekuk, kalau enggak ya kakinya patah," ujarnya.

Rencananya, pihak Jakpro masih akan menambah jumlah burung kaki bayam yang akan merawat rumput lapangan JIS.

Sebelumnya, Corporate Communication Jakpro Melisa mengatakan, pihaknya menyiapkan 30 ekor burung kaki bayam untuk membasmi hama di dua lapangan latih dan satu lapangan utama.

"Nantinya akan ada 30 ekor, kalau sekarang masih sekitar 6 ekor burung, tapi nantinya akan ada sekitar 30. Kenapa? Karena satu lapangan itu sampai 10 burung," kata Melisa, Kamis (4/11/2021).

Rumput hybrid merupakan campuran dari rumput alami dan rumput sintesis. Rumput alami yang digunakan di lapangan sepak bola JIS didatangkan dari Boyolali, Jawa Tengah. Sementara rumput sintetisnya didatangkan dari Italia.

Melisa menjelaskan, pemanfaatan burung kaki bayam sebagai pembasmi hama rumput itu ide dari vendor rumput di Boyolali.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/10/07501101/seperti-ini-cara-petugas-rawat-burung-kaki-bayam-predator-di-lapangan-jis

Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke