Sebab, Kali Pesanggarahan kerap dianggap sebagai penyebab banjir.
"Kami selalu koordinasi dengan BBWSCC dan Dinas (Sumber Daya Air) supaya dilakukan percepatan normalisasi, karena memang kami ini ada tiga situasi kondisi (yang menyebabkan banjir)," kata Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko di Jakarta Barat, Senin (15/11/2021).
Situasi pertama yakni ketika ada kiriman air dari hulu.
"Kondisi kedua yaitu bila hujan tinggi di atas 100 milimeter per detik di jalan-jalan utama dan 50 meter per hari di jalan perkampungan," lanjut dia.
Kondisi ketiga adalah ketika kondisi permukaan air laut berada di ketinggian tertinggi.
Saat tiga kondisi itu terjadi, kata Yani, aliran air di Jakarta Barat, yaitu Kali Monggol, Mookervaart, dan lainnya, sudah tidak bisa lagi menampung volume atau debit air alias akan segera meluap.
Di sisi lain, Pemkot Jakarta Barat juga telah memetakan sejumlah lokasi rawan banjir di wilayahnya.
"Kami telah memetakan beberapa titik prioritas di Jakarta Barat, di antaranya kawasan Rawa Buaya, Semanan, Duri Kosambi, Pesakih, Semongol, Perumahan Green Garden, Patra Kebon Jeruk, dan kawasan Kedoya Utara," kata Yani.
Wilayah tersebut diprioritaskan dibenahi karena kerap menjadi langganan banjir akibat saluran air tersumbat hingga luapan air sungai di lingkungan sekitar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/15/19564641/wilayahnya-kerap-banjir-pemkot-jakbar-minta-pemprov-dki-bbwscc-percepat