JAKARTA, KOMPAS.com - Ada pemandangan tak biasa dari aksi demo buruh yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Kamis (25/11/2021) siang.
Di tengah kerumunan massa, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran tampak menunggangi kuda berwarna cokelat untuk menyapa peserta aksi demo.
Dilansir dari Antara, Fadil menunggangi kuda jenis Warmblood yang diberi nama Ferdinand. Di samping kiri kanannya tampak sejumlah aparat berjaga-jaga.
“Saya mencoba menunggangi kuda. Kapan-kapan saya naik kuda lagi,” ujar Fadil kepada awak media seraya tertawa.
Pada siang itu, aparat kepolisian mengerahkan dua ekor kuda Warmblood berusia 9 dan 12 tahun. Pengerahan kuda dinilai efektif untuk mendorong mundur massa aksi demo.
Polisi berkuda amankan aksi demo di Bundaran HI
Sebelumnya, pasukan polisi berkuda juga tampak mengamankan aksi demo buruh di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, pada 1 Mei 2015 lalu.
Polisi berkuda yang juga disebut Detasemen Turangga berasal dari Direktorat Polisi Satwa Baharkam Mabes Polri.
Jumlah kuda yang dibawa untuk mengamankan aksi buruh tersebut ada 10 ekor.
Polisi menganggap kuda tepat digunakan untuk memukul mundur massa aksi jika demo berlangsung ricuh.
"Tugas polisi berkuda bisa sebagai pengendalian massa," ujar komandan pasukan berkuda tersebut, Komisaris Nurdin, di Bundaran HI.
Menurut Nurdin, memecah massa dengan kuda lebih efektif daripada dengan menggunakan water cannon ataupun gas air mata.
Sebab, kata Nurdin, secara psikologis seseorang lebih takut menghadapi kuda karena takut terinjak.
Memecah massa dengan menggunakan kuda juga lebih aman.
"Secara psikis, kuda kan besar. Kalau kuda lewat otomatis orang itu minggir karena takut terinjak," ujar Nurdin.
Detasemen Turangga jaga gedung DPR/MPR
Detasemen Turangga juga pernah dikerahkan pada 2013 lalu untuk berjaga-jaga di depan gedung DPR dan MPR RI kala demo buruh berlangsung.
"Kita tujuannya hanya memberikan pelayanan pengamanan mereka (buruh) yang ingin menyampaikan pendapat. Jangan sampai mereka disusupi orang yang ingin membuat rusuh," kata Wakil Direktur Satwa Baharkam Mabes Polri Komisaris Besar Andri YB saat ditemui di depan gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2013).
Fungsi pasukan berkuda, lanjut Andri, dapat pula digunakan sebagai penghalau massa atau anti huru-hara.
Pasukan yang diterjunkan kali ini dilengkapi pawang (penunggang) yang merupakan anggota kepolisian.
"Pasukan berkuda 10, pasukan K9 ada 10. Masing-masing 5 ditempatkan di depan, 5 lagi di belakang gedung DPR," ujar Andri.
(Antara: Mentari Dwi Gayati, Kompas.com: Jessi Carina, Robertus Belarminus)
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/25/16085511/potret-polisi-berkuda-amankan-aksi-demo-di-jakarta