Termasuk pencapaian vaksinasi Covid-19 yang sudah mencapai 120 persen dari target yang sudah ditetapkan.
"Semua sesuai prestasi yang ada keberhasilan (pengendalian Covid-19) yang ada (dan) perlu ada pelonggaran-pelonggaran termasuk di bidang pendidikan," kata Riza dalam rekaman suara, Minggu (2/1/2021).
Riza berujar, pencapaian DKI Jakarta dalam pengendalian Covid-19 bisa dilihat dari status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
DKI Jakarta saat ini berstatus level 1 dalam PPKM DKI Jakarta, sehingga belajar tatap muka diizinkan 100 persen sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tertanggal 27 Desember 2021.
Namun, Riza mengatakan masyarakat tetap waspada karena saat ini varian baru Covid-19 Omicron sudah berada di DKI Jakarta.
Transmisi lokal diketahui sudah terjadi di Gedung SCBD dan DKI sedang melakukan pelacakan kasus terkait dengan transmisi lokal varian yang pertama kali itemukan di Afrika Selatan itu.
"Di sisi lain memang ada Omicron, untuk itu kita meminta semua warga Jakarta hati-hati," kata dia.
Sebagai informasi, mulai Senin (3/1/2021) besok DKI Jakarta menerapkan belajar tatap muka Senin-Jumat dengan kapasitas 100 persen.
Kebijakan tersebut diambil berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) empat Menteri tertangga 21 Desember Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
"PTM (pembelajaran tatap muka) Terbatas dilaksanakan setiap hari. Jumlah peserta didik dapat 100 persen dari kapasitas ruang kelas dengan lama belajar paling banyak 6 jam pelajaran per hari. Protokol kesehatan harus menjadi perhatian utama bagi seluruh warga sekolah," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana dalam keterangan tertulis, Minggu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/02/20141771/jakarta-buka-belajar-tatap-muka-saat-omicron-merebak-ini-kata-wagub-dki