Salin Artikel

Krisis Air di Jakarta Utara Meluas ke Muara Baru, Warga: Air Mati Total Dua Hari

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis air di Jakarta Utara terus meluas. Kali ini Kampung Marlina di Muara Baru, Penjaringan, ikut terdampak.

Ketua RT 10 RW 17 Kampung Marlina, Yuli (66), mengatakan bahwa air yang didistribusikan oleh PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) tersendat sejak beberapa hari yang lalu.

Ketika air ada pun kondisinya tidak layak pakai, seperti berwarna hitam dan mengeluarkan bau tidak enak.

Yuli mengatakan, kondisi ini bukan kali pertama terjadi. Warga sudah menuntut Palyja agar bisa konsisten mengalirkan air ke perumahan mereka. Namun, hal sama terus berulang.

"Dua hari mati total. Pas (airnya) jalan malah hitam, bau. Dalam tahun ini warga sudah demo dua kali," kata Yuli di lokasi, Selasa (11/1/2022).

Lebih lanjut ia mengatakan Palyja tidak memberi peringatan kepada warga sebelum aliran air berhenti.

Namun, kata Yuli, Palyja akan selalu beralasan sedang ada perbaikan saluran saat diminta pertanggungjawaban oleh warga.

Bukan kali pertama

Yuli mengatakan, kondisi air yang hidup-mati tersebut sudah terjadi sejak tahun 2021.

"(Jawaban dari) orang Palyja-nya mungkin dari sononya kurang nge-press (dorongan) atau ada perbaikan di jalur pipa," kata dia.

Sebagai solusi, warga pun terpaksa merogoh kocek lebih dalam untuk membeli air bersih.

"Satu gerobak isi 10, harganya Rp 50.000 untuk sehari," kata dia.

Dia pun berharap Palyja segera menyelesaikan masalah krisis air tersebut.

Apalagi, setiap bulan dirinya tetap harus terus membayar tagihan air ke perusahaan milik pemerintah daerah tersebut.

"Harapan saya, (kalau) tiap bulan ditagih harus bayar, jadi air harus nyala tiap hari," ucap doa.

Selain di RT 10, ada beberapa RT yang juga terdampak di wilayah tersebut, yaitu RT 3, RT 4, RT 5, RT 6, dan RT 11.

Di RT 10 sendiri, sebanyak 60 rumah dialiri air, sementara 20 rumah lainnya tidak mengalami masalah.

Krisis air yang meluas

Sebelumnya diberitakan bahwa beberapa wilayah di Jakarta Utara mengalami krisis air. Hal ini terjadi bukan karena kemarau, melainkan karena adanya gangguan yang dihadapi operator air.

Air jarang mengalir ke perumahan warga. Kalaupun ada, debit air yang keluar tidak lah banyak. Kualitas air pun buruk karena karena berbau serta berwarna.

Kondisi ini dirasakan warga Kampung Bandan, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, dan Kampung Baru Kubur, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan.

Krisis air di Kampung Bandan sudah terjadi empat bulan. Sementara di Kampung Baru Kubur terjadi selama tiga bulan terakhir.

Respons Palyja

Pihak Palyja mengatakan bahwa gangguan terjadi akibat adanya kebocoran pipa jaringan.

"Adapun gangguan suplai air yang terjadi di area tersebut diindikasi karena adanya kebocoran pipa jaringan Palyja," ujar Corporate Communications and Social Responsibility Division Head Palyja Lydia Astriningworo dalam siaran pers yang diterima, Senin (3/1/2022).

Pihaknya pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terdampak.

"Sebagai upaya tindak lanjut, Palyja telah melakukan pencarian dan perbaikan kebocoran secara intensif. Untuk itu, kami mohon kesabaran dan pengertian dari pihak pelanggan," kata dia.

Lydia mengatakan, selama kondisi suplai air belum normal, pihaknya akan mengirimkan bantuan air bersih melalui mobil tangki.

Namun, kata dia, saat permintaan bantuan air bersih melalui mobil tangki meningkat, maka tidak semua yang membutuhkan air dapat dipenuhi.

"Karena akan diprioritaskan ke rumah sakit dan panti sosial," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/11/14124131/krisis-air-di-jakarta-utara-meluas-ke-muara-baru-warga-air-mati-total-dua

Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke