Salin Artikel

Polisi Periksa 6 Admin Twitter Pemkot Depok Pasca-"retweet" Ajakan Buru Keluarga Penembak Anggota FPI

DEPOK, KOMPAS.com - Polres Depok telah memeriksa enam orang admin media sosial Twitter Pemerintah Kota Depok (Pemkot Depok).

Pemeriksaan itu dilakukan setelah akun Twitter resmi Pemkot Depok me-retweet unggahan akun @mca_62 yang berisi ajakan memburu keluarga polisi penembak laskar FPI.

"Jadi setelah ditemukan informasi ada retweet dari akun Pemkot Depok terkait berita viral kemarin, Polres Metro Depok dalam hal ini Unit Krimsus mencoba mendalami," kata Kasatreskrim Polres Depok AKBP Yogen Heros dalam keterangannya, Selasa (11/1/2022).

Dalam pemeriksaan itu, polisi menyita barang bukti berupa tangkapan layar yang menunjukkan hasil retweet dari akun Twitter Pemkot Depok.

"Barbuk sementara ini screnshoot saja dari berita itu. Nanti kalau sudah dipanggil dan dimintai keterangan dan naik ke penyidikan baru akan kita gali," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa cuitan @mca_62 itu di-retweet oleh akun Pemkot Depok pada Sabtu (6/1/2022). Namun, pada Senin (10/1/2022), cuitan itu telah dihapus.

Akun Twitter @mca_62 juga mengunggah sebuah foto seorang anggota kepolisian.

Dalam foto itu tertera nama polisi yang bersangkutan serta tulisan "pelaku penembak laskar".

Pemkot Depok menduga akun twitternya telah diretas. Polres Depok kemudian akan menggali kebenarannya.

"Ya jadi dari keterangan Dinas Kominfo Kota Depok kan katanya di-hack, makanya kita akan panggil adminnya apakah ada unsur kesengajaan atau gimana," kata Yogen.

Pelaku akan dijerat dengan pasal dalam Undang Undang Informasi Transaksi Elektronik (UU ITE) 

"Kita menggunakan UU ITE akan kita coba pasal yang mana, karena kita harus gali keterangan dulu," kata Yogen.

Tanggapan Pemkot Depok

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok, Manto, membantah bahwa akun resmi Twitter @Pemkotdepok me-retweet ajakan berburu penembak FPI.

Ia menduga akun tersebut dibajak.

"Tidak benar, dan admin medsos Pemkot sudah dikonfirmasi bahwa yang bersangkutan tidak pernah melakukan hal tersebut," kata Manto dalam keterangan resminya, Senin (10/1/2022).

Manto menduga, ada orang tidak bertanggung jawab masuk ke akun Twitter Pemkot Depok dan melakukan hal tersebut.

"Kemungkinan ada yang hack," kata Manto.

"Kita kan tidak bisa percaya begitu saja, makanya kita akan tanyakan lebih dalam kepada adminnya," kata Manto, seperti dilansir Warta Kota.

Manto mengatakan, akun media sosial resmi Pemkot Depok termasuk Twitter Pemkot Depok hanya dijalankan oleh satu admin.

Bahkan dirinya pun tidak bisa mengaksesnya, dan setiap unggahan memiliki pertanggungjawaban.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/12/05564651/polisi-periksa-6-admin-twitter-pemkot-depok-pasca-retweet-ajakan-buru

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke