Salin Artikel

Fakta Gempa Banten M 6,6: Pasien Omicron Berhamburan, KRL Berhenti, hingga Sidang Diskors

Titik koordinat gempa berada pada 7.01 lintang selatan dan 105.206 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer dari permukaan laut. Menurut BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Guncangan gempa yang terasa cukup kuat juga dirasakan hingga ke beberapa wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Berikut merupakan rangkuman peristiwanya:

Pasien Omicron berhamburan

Kepanikan terjadi di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Jakarta Pusat.

Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet, Kolonel dr Mintoro Sumego mengatakan, pasien yang dirawat sempat keluar dari kamar inap tetapi masih dalam batas zona aman.

"Iya tadi pasien sempat keluar, tetapi mereka tetap berada di red zone semua, tidak keluar wilayah lain," kata Mintoro saat dihubungi oleh Kompas.com, Jumat (14/1/2022).

Pasien isolasi dan karantina di RSDC Wisma Atlet sendiri dipisahkan setiap tower dan blok-bloknya sehingga saat pasien keluar saat terjadi gempa, tidak menimbulkan kekhawatiran.

"Mereka masih di tower masing-masing, cuma sebentar. Lalu mereka telah diamankan lagi masuk ke ruang inapnya kembali," ujarnya.

"Kepanikan sesaat, tapi itu wajar sama halnya di tempat lain ketika terjadi gempa," tutur Mintoro.

Warga Krukut yang sedang isolasi mandiri spontan berhamburan ke luar rumah.

Seperti diketahui, wilayah RW 02 saat ini sedang memberlakukan micro lockdown, dari yang sebelumnya hanya 4 wilayah RT, kini menjadi 12 RT.

"Yang karantina wilayah sudah pasti keluar semua, termasuk yang pasien. Tadi dikabarkan Bu RW, katanya (warga) pada keluar semua," kata seorang warga Krutut, Hadi, saat dihubungi Jumat.

Namun demikian, setelah guncangan gempa tidak lagi terasa, warga mulai kembali ke dalam rumah.

"Saat gempa pada tunggang langgang. Tapi setelah gempa, langsung masuk lagi," lanjut Hadi.

Operasional KRL Jakarta sempat terhenti

Operasional Kereta Api (KA) di DAOP 1 Jakarta sempat terhenti sekitar lima hingga 10 menit akibat gempa magnitudo 6,6 di Banten, Jumat (14/1/2022) sore.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya sudah mengecek kondisi operasional kereta hingga bangunan stasiun.

"Tadi sempat ditahan sekitar 5-10 menit untuk memastikan apakah tetap bisa dilanjutkan, tetapi sekarang sudah bisa dinyatakan aman jadi sudah normal kembali," ujar Eva saat dihubungi, Jumat.

Penghentian operasional kereta, lanjut Eva, dilakukan saat gempa terjadi sekitar pukul 16.05 WIB.

"(Penumpang) kondusif, normal biasa. Nggak teriak. Malah nggak berasa kalau di gerbong, kan keretanya udah goyang," kata Eva.

Eva juga memastikan, bangunan-bangunan stasiun di DAOP 1 Jakarta aman.

Sidang di Bekasi diskors

Gempa terasa hingga ke wilayah Bekasi dan sempat menghentikan sidang putusan terdakwa kasus EDCcash.

Sidang yang diskors selama sekitar 15 menit itu kembali berjalan sesuai agenda setelah keadaan aman dan simpatisan kembali ke ruang tunggu persidangan.

Saat gempa berlangsung, ratusan orang simpatisan yang sedang menunggu sidang putusan dari kasus EDCcash sontak panik meminta keluar gedung Pengadilan Negeri Kota Bekasi karena keadaan pintu dikunci dari dalam.

"Iya, gempa tadi sekitar 10 detik. Saya ikut ngerasain, tapi untungnya sebentar," ungkap Didi, salah satu simpatisan dari terdakwa kasus EDCcash, Jum'at (14/1/2022).

Berebut turun di tangga darurat

Warga Apartemen MTH Residence, Jatinegara, Jakarta Timur, berhamburan keluar setelah merasakan guncangan gempa Sumur Banten pada Jumat (14/1/2022) sore.

Pantauan di lokasi, warga berhamburan keluar pada sekitar pukul 16.15 WIB.

Salah satu warga Apartemen MTH Residence, Jefri (48), merasakan guncangan gempa dari lantai tujuh. Ia bersama istri dan anaknya pun memutuskan keluar.

"(Kami) lewat tangga darurat. Sekeluarga keluar semua. Ini kami bertiga," ujar Jefri di lokasi, Jumat.

Jefri mengatakan, tangga darurat penuh ketika warga berhamburan keluar.

"Pajangan dinding gerak. Iya, tangga darurat penuh," kata Jefri.

Sementara itu, Yopi (24) salah satu karyawan di Gedung Berca, Slipi, Jakarta, mengaku berdesakan dengan karyawan lain di tangga darurat.

Ia sendiri turun dari lantai 4.

"Semua panik kan, turun tangga. Lift-nya kan mati kalau gempa," tutur Yopi.

Goncangan kuat

Yopi terlihat masih berada di luar gedung setelah diguncang gempa. Ia mengaku panik karena merasakan goncangan yang kuat dan buru-buru turun lewat tangga darurat.

Kepanikan juga dialami penghuni Apartemen Taman Anggrek di Tanjung Duren. Dini (36) saat itu sedang mengobrol dengan keluarganya di lantai 6.

"Lagi duduk tiba-tiba barang-barang goyang semua. Lampu keayun-ayun. Kita langsung turun," kata Dini.

Sementara itu, Lidya (28) yang bekerja di salah satu gerai di pusat perbelanjaan kawasan Kembangan, Jakarta Barat, awalnya tidak menduga bahwa saat itu sedang terjadi gempa bumi.

"Saya kira awalnya vertigo saya kumat. Soalnya sampai mual dan pusing. Lalu, teman saya juga merasakan yang sama," kata Lidya di Jakarta Barat, Jumat.

"Tapi, lampu, air, dan benda-benda itu goyang semua," lanjut dia

Lidya mengaku tak langsung menyadari telah terjadi gempa. Ia menduga ada kendaraan besar yang biasa melintas di jalan di samping gedung mal tempatnya bekerja.

"Jadi kami pikir, ada truk atau mobil besar yang lewat di samping mal. Karena memang biasanya kalau ada kendaraan besar, di sini suka bergetar," kata dia.

Bahkan kata dia, para pengunjung mal terlihat bersikap biasa saja. Terlebih, tidak ada pengumuman evakuasi dari pengelola mal.

Beberapa menit kemudian, baru lah ia mengetahui ada gempa, setelah pengumuman dari pengelola.

"Tapi sayang, pengumumannya cuma pemberitahuan bahwa ada gempa saja. Tidak ada arahan evakuasi," kata dia.

Lidya pun bersyukur gempa tersebut tidak terlalu dirasakan, sehingga melukai dirinya dan orang-orang di skeitarnya, maupun merusak bangunan tempatnya bekerja.

Wagub Riza Patria minta warga tenang

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga Ibu Kota tetap tenang. Lewat akun Instagram @arizapatria, Riza mengimbau semua orang untuk berada di tempat yang aman.

"Kita semua merasakan gempa, mari selalu tenang, pastikan kita berada di tempat yang aman," ucap Riza.

Riza juga meminta agar semua pihak bisa saling mengabari sanak saudara bahwa semua baik-baik saja. Dia meminta warga untuk menjauhi benda yang dirasa kurang stabil.

"Telp/kabari keluarga kalau kita aman. Jangan masuk lift, jauhi barang yang mudah jatuh," ucap Riza.

Gedung rusak dan retak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengatakan, gempa bumi magnitudo 6,6 di wilayah Sumur, Banten, berimbas pada rusaknya beberapa fasilitas di Ibu Kota.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohammad Insaf mengatakan, kerusakan fasilitas terjadi di RSUD Kalideres dan kantor Wali Kota Jakarta Timur.

"RSUD Kalideres, retak sebagian dinding; kantor Wali Kota Jakarta Timur, kerusakan pada dinding toilet (keramik terlepas)," kata Insaf melalui keterangan tertulis, Jumat (14/1/2022).

Guncangan terasa di Depok, Bogor, Tangsel

Guncangan gempa yang terasa cukup kuat membuat sebagian orang yang sedang berada di Polres Depok berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.

"Kencang juga itu (gempa)," kata Joko, anggota kepolisian Polres Metro Depok.

Di luar Polres Depok, tampak pegawai perkantoran juga berhamburan ke luar gedung untuk selamatkan diri.

Raden, seorang tukang ojek yang sedang mangkal menunggu penumpang, juga merasakan guncangan gempa.

"Iya ngerasain gempa, tadi warga juga pada keluar dari kantor-kantor, itu juga orang dari BNI (Depok) pada keluar," ujar warga Kemiri Muka tersebut.

Pegawai Bank BTPN, Margonda, Depok, Tenny, menyebut guncangan gempa cukup kuat dan lama. Dia yang pada saat itu sedang duduk di bangku kantor, langsung panik dan berlari ke luar gedung

"Iya berasa goyang-goyang. Saya lari keluar gedung, saya panik," ujar Tenny.

Sementara itu, warga yang sedang berada di kantor Polres Tangerang Selatan menuju lapangan halaman kantor.

"Kaget sih, tiba-tiba goyang. Kirain saya yang puyeng," ujar salah seorang petugas di lokasi.

Awak media yang sedang berada di lokasi juga langsung panik.

"Kaget pas orang teriak gempa, spontan langsung lari ke lapangan, lumayan sih getarannya," ucap salah seorang warga bernama Eva (27).

Dilansir dari akun Twitter resmi @BMKG, gempa juga terasa hingga Depok, Jawa Barat.

"Gempa min di Depok," komentar akun @Kevin pada unggahan BMKG.

"Kerasa ampe Bogor," sebut akun @MZA 1012.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/15/10532351/fakta-gempa-banten-m-66-pasien-omicron-berhamburan-krl-berhenti-hingga

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke