Salin Artikel

Pasien di Wisma Atlet Melonjak, Banyak yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Ini Asal Negaranya

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit darurat Wisma Atlet Kemayoran terus melonjak dalam kurun waktu satu bulan terakhir seiring dengan merebaknya varian baru virus corona jenis omicron. 

Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Koloner dr Mintoro Sumego mengatakan, sebanyak 87 persen pasien di RSDC Wisma Atlet merupakan pasien repatriasi atau warga yang positif Covid-19 setelah kembali dari luar negeri. 

Para pasien itu sebagian besar datang dari lima negara, yaitu Malaysia, Uni Emirat Arab, Turki, Amerika Serikat, dan Arab Saudi.

Pada awal Desember 2021 adalah sekitar 112 orang. Angka tersebut kemudian melonjak drastis hanya dalam satu bulan. Per Senin (17/1/2022) kemarin, jumlah pasien yang dirawat di fasilitas tersebut adalah 2.535 orang.

“Awal Desember 2021 masih 112 pasien, sekarang sudah 2.000-an pasien,” ujar Mintoro, Senin sore.

Pihak RSDC Wisma Atlet telah mengantisipasi penambahan jumlah pasien tersebut dengan mengoperasikan satu tower tambahan untuk rawat isolasi. Dengan beroperasinya tower tambahan itu, saat ini keterisian ruangan isolasi di RSDC Wisma Atlet telah mencapai 43 persen.

"Masih ada kapasitas ruangan yang tidak terisi. Kita di sini total ada 5.939 tempat tidur," bebernya.

(Penulis : Reza Agustian/ Editor : Irfan Maullana)

Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, mulai menyiapkan menara tambahan untuk menghadapi lonjakan pasien positif Covid-19. Per Senin (17/1/2022) pagi, jumlah pasien positif yang dirawat mencapai 2.535 orang.

Kolonel Mintoro, Koordinator Hubungan Masyarakat Wisma Atlet Kemayoran, mengatakan, menara 7 telah disiapkan untuk menampung pasien positif. Sejauh ini, seluruh pasien masih ditempatkan di menara 5 dan menara 6 serta membuat tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) mencapai 62 persen.

”Jadi, kalau yang digunakan menara 5, 6, dan 7, total kapasitas mencapai 5.939 tempat tidur. Jadi, kalau pasien hari ini sebanyak 2.535 orang, maka BOR mencapai 43 persen,” terangnya saat ditemui di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Senin sore.

Jumlah pasien yang dirawat di Wisma Atlet terus melonjak sejak akhir tahun lalu. Mintoro mengatakan, jumlah pasien pada awal Desember 2021 hanya di kisaran 100 orang. Lalu, Selasa (4/1/2022), jumlah pasien yang dirawat menembus angka 1.038 orang. Pada Selasa (11/1/2022), jumlah pasien melonjak hingga 2.066 orang.

Mayoritas pasien adalah pelaku perjalanan luar negeri, seperti hari ini yang mencakup 87 persen pasien. Sisanya adalah masyarakat yang mendapat rujukan dari rawat inap dari fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Untuk menghadapi lonjakan pasien ini, RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga akan menyiapkan personel pengamanan hingga sukarelawan tenaga medis dan nonmedis. Sementara ini di sana sudah ada 1.508 sukarelawan.

”Untuk obat-obatan dan alat kesehatan medis, termasuk oksigen, telah siap untuk tiga bulan sampai empat bulan ke depan. Bahkan, kalau ada lonjakan banyak, nanti akan disiapkan juga menara 4 sehingga kapasitas menjadi 7.895 tempat tidur. Tetapi, mudah-mudahan ini tidak tercapai,” pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/18/17074241/pasien-di-wisma-atlet-melonjak-banyak-yang-baru-pulang-dari-luar-negeri

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke