Sebanyak 63 persen di antaranya mengalami simptomatik atau gejala ringan.
Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel dr Mintoro Sumego mengatakan, pasien simptomatik tidak mengalami gejala yang spesifik.
Adapun gejala yang dialami pasien Omicron simptomatik seperti demam, flu, batuk, dan anosmia.
"Biasanya demam, batuk, pilek, ada juga kehilangan penciuman, tapi ringan (gejalanya). Tapi paling banyak sekarang batuk, pilek, dan pegal-pegal. Paling khas gejalanya," kata Mintoro, Senin (24/1/2022).
Mintoro menyampaikan, tiap pasien Omicron diberi obat sesuai gejala yang dialami masing-masing.
"Kami memberikan obat-obatan simptomatik seperti pengurang rasa sakit, pengurang demam, dan vitamin," ujarnya.
Mintoro mengatakan, dari total 745 pasien Omicron, 717 orang sudah sembuh dan diizinkan pulang.
Dengan demikian, pasien Omicron yang dirawat di RSDC Wisma Atlet saat ini berjumlah 28 orang.
"Untuk pasien Omicron total kumulatif ada 745 pasien, yang dinyatakan sembuh ada 717, dan yang dirawat ada 28 pasien," terang dia.
Pasien Omicron di RSDC Wisma Atlet sebagian merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Adapun mereka kembali ke Indonesia setelah melakukan perjalanan dari Saudi Arabia, Turki, Malaysia, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Hong Kong, dan Singapura.
Pasien Omicron menjalani perawatan di Tower 5 dan Tower 6 lantai 10 ke atas.
"Pasien Omicron yang repatriasi kami rawat di lantai 10 Tower 5 dan dari dalam negeri dirawat di Tower 6 lantai 10," terang Mintoro.
Mintoro mengungkapkan, sebagian besar pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet merupakan repatriasi atau PPLN.
"Penghuni Wisma Atlet saat ini 73 persen di antaranya adalah PPLN atau sekita 2.095 orang, dan non-PPLN penghuninya 27 persen atau sekitar 767 pasien," ungkapnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/24/14373701/63-persen-pasien-omicron-di-rsdc-wisma-atlet-bergejala-ringan