Salin Artikel

Penduduk Miskin di Tangerang Selatan Bertambah 3.580 Jiwa akibat Pandemi Covid-19

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Jumlah warga miskin di Tangerang Selatan bertambah sebanyak 3.580 jiwa pada 2021.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan mencatat ada 44.570 jiwa penduduk miskin. Sementara, pada 2020, tercatat ada 40.990 jiwa.

"Kalau dari data BPS tahun 2021, jumlah penduduk yang miskin di wilayah Tangsel berjumlah 44.570 orang," ujar Statistisi Ahli Muda Kota Tangsel Vivi Frizalda saat dihubungi, Senin (24/1/2022).

"Jumlah ini meningkat 3.580 orang dari data tahun sebelumnya yang hanya mencatat 40.990 orang yang dalam kategori warga miskin di Tangsel," tutur dia.

Vivi menjelaskan, data tersebut merupakan angka kemiskinan dari indikator penduduk miskin karena pandemi Covid-19 berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Dia menambahkan, ada situasi di mana warga yang memiliki pendapatan di atas garis kemiskinan, kemudian ekonominya terdampak pada awal pandemi. Sehingga warga tersebut kini masuk kategori penduduk miskin.

Selain itu, Vivi menyebutkan, kenaikan jumlah warga miskin tertinggi justru terjadi pada awal 2020 yang melonjak hingga 11.830 jiwa.

"Yang paling tinggi itu tahun 2019-2020 ketika Covid-19 awal. Yang sangat tinggi sekali itu 2019 jumlah orang miskin 29.160 kemudian tahun 2020 menjadi 40.990 jiwa. Sehingga total selisih kenaikan angkanya sekitar 11.830 jiwa," ujar Vivi.

Dikutip dari Data BPS Tangerang Selatan, jumlah penduduk miskin pada 2018 berjumlah 28.210 jiwa.

Kemudian, jumlah penduduk miskin bertambah pada 2019 menjadi 29 .160 jiwa. Pada tahun 2020, jumlah penduduk miskin meningkat signifikan yakni mencapai 40.990 jiwa.

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kebutuhan dasar (basic needs approach).

Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan, yang diukur menurut garis kemiskinan (makanan dan non-makanan).

Garis kemiskinan makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan (setara 2100 kkal per kapita per hari). Jumlah komoditi makanan yang digunakan mencapai 52 jenis komoditi.

Sedangkan garis kemiskinan non-makanan adalah nilai minimum pengeluaran untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan pokok non-makanan lainnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/25/01013171/penduduk-miskin-di-tangerang-selatan-bertambah-3580-jiwa-akibat-pandemi

Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke