Salin Artikel

Kasus Covid-19 Semakin Naik, Dinkes DKI Sarankan Perkantoran Perketat Aturan WFO

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyarankan agar setiap perkantoran memperketat aturan bekerja dari rumah (WFH) dan bekerja dari kantor (WFO) seiring dengan penyebaran kasus Covid-19 yang semakin luas.

Memperketat aturan untuk bekerja di kantor tidak perlu harus menunggu level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ditingkatkan.

"Terlepas dari kita menunggu level PPKM (ditingkatkan), dari masing-masing (kantor) tentu bisa membuat kebijakan yang misalnya kantor saya lebih restriksi sehingga WFH WFO lebih agresif dibandingkan aturan PPKM," kata Kepala Bidang P2P Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia, Senin (31/1/2022).

Terlebih, kata Dwi, bagi kantor yang sudah terkonfirmasi sudah ada kasus Covid-19 dan sudah tercipta sebuah klaster.

Dia meminta proses disinfeksi ruangan harus dilakukan secara teliti agar penularan tidak terus membesar di area perkantoran.

"Kemudian bisa melanjutkan tracing lebih baik pada kontak erat kasus positif sebelumnya. Itu bisa menjadi alat untuk memutuskan rantai penularan segera agar tidak menular di lingkungan aktivitasnya," ucap Dwi.

Dwi mengatakan, pemerintah saat ini tidak melarang perkantoran yang memperketat WFO meskipun dalam level PPKM masih diperbolehkan untuk berkantor.

"Kalau konteks mengaturnya lebih ketat dan sudah dari inisiatif kantor, tidak apa-apa dong," kata dia.

Dia menambahkan, pengetatan tersebut penting dijalankan karena angka kasus Covid-19 di Jakarta didominasi oleh orang-orang usia kerja yaitu 21-30 tahun.

"Artinya 21-30 itu temen-temen yang fresh graduate, baru pada bekerja, gitu ya, yang aktivitasnya betul-betul mobilitasnya ke sana ke sini kerjaannya, pun karena masih berjiwa nongkrong-nongkrong kan, dengan teman-teman, sehingga di situ yang harus lebih waspada karena mereka sangat mudah menjadi agen penular," ucap Dwi.

Sebagai informasi, angka kumulatif Covid-19 di Jakarta per 30 Januari 2022 mencapai 908.093 kasus dengan rincian 27.977 pasien aktif dalam perawatan, 866.477 kasus sembuh dan 13.639 meninggal dunia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/31/15590581/kasus-covid-19-semakin-naik-dinkes-dki-sarankan-perkantoran-perketat

Terkini Lainnya

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke