JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama telah ditetapkan sebagai pemenang tender proyek pembangunan sirkuit Formula E 2022, di Ancol, Jakarta Utara.
Vice Managing Director Organizing Committee (OC) Formula E Gunung Kartiko mengatakan, penentuan pemenang tender dilakukan berdasarkan berbagai kriteria penilaian melalui evaluasi dan klarifikasi.
Proses evaluasi dan klarifikasi dilaksanakan oleh tim konsultan pelaksana, tim adhoc procurement perseroan, dan tim Formula E.
PT Jaya Konstruksi pun dinilai paling mumpuni untuk membangun sirkuit Formula E.
"Mereka memiliki banyak peralatan yang mumpuni dan tenaga ahli yang telah bertahun-tahun berkecimpung di bidang konstruksi," ujar Kartiko, dikutip dari keterangan per tertulis, Sabtu (5/2/2022).
Selain itu, PT Jaya Konstruksi juga dinilai berpengalaman dalam membangun infrastruktur seperti jalan layang dan tol. Kartiko memastikan, proses tender telah melalui beberapa tahapan seleksi pengadaan yang terbuka dan transparan.
Profil PT Jaya Konstruksi
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk., adalah anak perusahaan dari PT Pembangunan Jaya, badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta.
Pada awalnya, perusahaan ini merupakan Divisi Kontraktor di PT Pembangunan Jaya, yang kemudian menjadi badan hukum tersendiri pada 23 Desember 1982 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2007.
Sebagai anak perusahaan BUMD DKI, PT Jaya Konstruksi sudah terlibat dalam berbagai macam proyek pembangunan di ibu kota.
Mengutip website resmi perusahaan, sejumlah proyek yang telah dikerjakan perusahaan ini antara lain Universitas Pembangunan Jaya, Puri Indah Financial Tower, Mass Rapid Transit (MRT), Mega Proyek Ciputra World Jakarta, Terminal Bus Pulogebang.
Selain itu, PT Jaya Konstruksi juga menjadi pelopor untuk proyek Underpass Dukuh Atas, Bundaran Hotel Indonesia, serta Busway atau jalur Transjakarta.
PT Jaya Konstruksi juga telah menjadi kontraktor dan operator jalan tol dengan membangun sejumlah perusahaan patungan, yakni PT Jaya Konstruksi Pratama Tol (dengan PT Pembangunan Jaya Infrastruktur) dan PT Jaya Sarana Pratama (dengan PT Jaya Real Property Tbk), serta PT Jakarta Tollroad Development pada tahun 2015.
Kecurigaan
Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mencurigai adanya subsidi terselubung yang diterima oleh PT Jaya Konstruksi Tbk selaku pemenang tender Formula E.
Pasalnya, Jaya Konstruksi merupakan anak perusahaan dari PT Pembangunan Jaya.
Gilbert menyinggung soal PT Pembangunan Jaya Ancol meminjam uang senilai Rp 1,2 triliun dari Bank DKI yang juga BUMD DKI.
"Kemungkinan subsidi terselubung dari Pembangunan Jaya Ancol untuk Formula E tentu muncul karena pada waktu yang berdekatan, Pembangunan Jaya Ancol meminjam dari Bank DKI dan langsung disetujui," ujar Gilbert saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (7/2/2022).
Untuk memperjelas pembiayaan pembangunan sirkuit Formula E, Gilbert meminta BUMD-BUMD tersebut membuka data.
Dia mengatakan, pembukaan data diperlukan karena BUMD merupakan perusahaan milik publik dan dibiayai oleh penanaman modal daerah (PMD) dari pajak rakyat Jakarta.
"Agar jelas ada untung atau buntung," ucap Gilbert.
Gilbert mencurigai pembiayaan pembangunan sirkuit Formula E tidak beres bukan tanpa alasan. Dia menyebutkan, hingga saat ini belum ada sponsor resmi dari penyelenggaraan Formula E.
Menurut politikus PDI-P ini, biaya pembangunan sirkuit senilai Rp 50 miliar jadi perlu dipertanyakan apakah dibangun dengan biaya talangan oleh Jaya Konstruksi atau langsung dibiayai oleh Jakpro.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/07/08040181/profil-pt-jaya-konstruksi-pemenang-tender-sirkuit-formula-e