Salin Artikel

Penyandang Demensia Budiono Sumarto Hilang sejak Desember 2021, hingga Kini Belum Ditemukan

DEPOK, KOMPAS.com - Budiono Sumarto (61) hilang sejak 30 Desember 2021. Dia meninggalkan rumah tanpa membawa identitas. Hingga kini, masih dilakukan pencarian.

Adapun ciri-ciri Budiono sebagai berikut :

- Menderita demensia

- Gigi bagian depan ompong

- Rambut beruban dan mata sedikit katarak

- Berkulit gelap

- Tinggi sekitar 160 sentimeter.

Anak Budiono, Amel, menjelaskan awal mula ayah tercintanya menghilang. Kata dia, orangtuanya tersebut berkunjung ke kediamannya di Depok, Jawa Barat, pada Selasa di pengujung 2021.

"Ayah sedang main ke rumah saya di Depok. Ayah saya tinggalnya di daerah Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Nah... jadi pada waktu di rumah Depok, ayah memang ingin minta pulang ke Pasar Rumput," kata Amel saat dihubungi, Selasa (8/2/2022).

Untuk diketahui, Budiono memiliki masalah demensia atau pikun, terkadang dia tidak betah di suatu tempat.

"Jadi kadang suka gitu, salah satu gejalanya suka enggak betah, suka minta pulang, kayak gitu," ujar Amel.

Saat itu, di rumah Amel hanya ada ibu, ayah, satu saudara, dan anaknya. Amel sendiri sudah berangkat bekerja.

Sebelum pergi, Budiono sempat meminta sejumlah uang untuk membeli rokok. Pada saat itu Budiono diberikan sejumlah uang Rp 15.000.

"Pada saat itu (ibu) langsung ngasih, biasanya enggak. Mungkin karena ada uang pegangan Rp 15.000 (buat beli rokok)," ujar Amel.

"Kemudian ayah keluar giitu, nah biasanya keluar enggak jauh-jauh, paling suka lari-lari kecil di depan pagar. Kalaupun jalan cuma sampai gardu kompleks," imbuhnya.

Tanpa disadari, Budiono urung kembali dari warung. Pihak keluarga langsung menghubungi Amel untuk segera mencari ayahnya lantaran hari sudah sore.

"Nah, ternyata pas keluar itu sudah enggak balik-balik lagi, enggak pulang-pulang lagi. Pukul 08.30 WIB ayah pergi dari rumah di Rawa Geni, Depok," kata Amel.

"Pas saya sampai di kantor siangnya, bunda mengabari. Terus kita coba tunggu sampai sore ternyata sampai malam pun tidak pulang, besoknya juga gitu," lanjutnya.

Amel langsung melakukan penelusuran di sekitar kediamannya.

"Kita melakukan penelusuran fisik, tracking ke jalan. Kemungkinan rute ada dua, ke Jalan Margonda arah Jakarta atau ke arah Citayam," ucap Amel.

Selain itu, Amel mengaku melakukan koordinasi dengan pihak stasiun untuk membagikan info kehilangan ayahnya.

"Kita juga langsung koordinasi ke kepala stasiun waktu itu minta supaya di-forward ke grup-grup. Akhirnya dari situ dapat info pada awalnya ditemukan di Stasiun Universitas Pancasila, kemudian ke Stasiun Lenteng, kemudian terakhir di Tanjung Barat," ujarnya.

"Jadi setelah 1x24 jam hilang itu kita langsung bikin surat keterangan hilang ke Polsek Pancoran Mas," lanjut Amel.

Lebih lanjut, perjuangan Amel tak berakhir sampai di situ. Ia juga menyempatkan mengajukan laporan pada 31 Desember 2021 ke Dinas Sosial (Dinsos) Depok.

Namun, saat itu, pada 1 Januari 2022, Budiono terdeteksi keberadaannya dan diamankan Dinsos Jakarta Utara.

"Dapat kabar dari Dinsos Jakarta Utara kalau ayah sempat diamankan oleh Satpol PP di daerah Kelapa Gading, akhirnya dibawa ke rumah singgah Dinsos Jakarta Utara di daerah Tanjung Priok," ungkapnya.

Namun, esok harinya Budiono melarikan diri dari rumah singgah Dinsos Jakarta Utara.

"Cuma jam 08.00 itu kabur lagi karena di sana minim penjagaan tempatnya, dan pas ditelusuri, kondisinya kurang layak sebagai tempat persinggahan," pungkas Amel.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/08/23342011/penyandang-demensia-budiono-sumarto-hilang-sejak-desember-2021-hingga

Terkini Lainnya

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke