TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebut kebutuhan tabung oksigen di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 belum meningkat hingga saat ini.
Sebagai informasi, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 di 32 RS rujukan di sana menyentuh angka 54 persen per 16 Februari 2022.
"Selama ini belum ada laporan dan keluhan (soal) peningkatan kebutuhan tabung oksigen," ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (17/3/2022).
Karena belum ada peningkatan kebutuhan oksigen, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pun belum menjalin kerja sama dengan penyedia isi ulang tabung oksigen.
Pemkot Tangerang sempat menjalin kerja sama dengan salah satu BUMN di Cilegon, Banten, saat kebutuhan tabung oksigen meningkat pada Juli 2021 atau saat gelombang kedua Covid-19.
"Belum ada (kerja sama) dan mudah-mudahan enggak ada, kasihan orang-orang," sebut Arief.
Di sisi lain, dia tak menampik bahwa pasien Covid-19 di RS mungkin membutuhkan oksigen.
Namun, karena pasien yang dirawat di RS saat ini cenderung sedikit, maka tak terjadi peningkatan kebutuhan tabung oksigen.
"Kalau oksigen sampai langka karena ada 2.000 pasien yang dirawat. Nah sekarang kan yang dirawat hanya 600," ucap dia.
Politikus Demokrat itu mengwklaim, pengelola RS di Kota Tangerang saat ini memiliki alat khusus untuk memproduksi oksigen.
Alat khusus tersebut diadakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi berdasar pengalaman tahun lalu.
"Kita sudah pantau. Sekarang itu banyak RS, sejak kasus bulan Juli itu, mereka sudah bikin oksigen-oksigen liquid," ungkap Arief.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/17/16314351/bor-rs-rujukan-54-persen-kebutuhan-oksigen-di-kota-tangerang-disebut