Pedagang daging sapi bernama Jaji (41) menyebutkan, memang ada edaran dari asosiasi pedagang yang menyerukan untuk mogok jualan serentak.
Kendati demikian, Jaji dan beberapa pedagang lainnya di Pasar Agung tetap buka, meski ada beberapa penjual daging yang mogok dagang dari total 10 pedagang.
"Info mogok ada, cuma lampiran dari edaran asosiasi pedagang. Maksudnya ada pro dan kontra, artinya ada yang lanjut mogok, ada yang jualan. Di sini ada sekitar lima pedagang yang enggak jualan," kata Jaji saat ditemui, Senin (28/2/2022).
Saat ini harga daging sapi di pasaran mencapai Rp 130.000 per kilogram, naik Rp 10.000 dari yang semula Rp 120.000 per kilogram.
Jaji berujar, harga daging sapi diperkirakan akan naik lagi menjelang puasa Ramadhan.
"Ini udah ada kenaikan lagi, udah mau masuk puasa entah berapa jadinya. Yang jelas di pertengahan puasa pasti ada lonjakan," ujarnya.
Kendati demikian, kenaikan harga daging sapi belum secara merata diketahui konsumen.
Konsumen baru mulai tahu harga daging sapi naik setelah kabar soal isu pedagang mogok jualan mencuat.
"Setelah dikabarkan kami (pedagang) ada demo gini, konsumen pedagang bakso, rumah makan padang, paham. Yang sebelumnya enggak ngerti, disangka permainan pedagang pasar. Nyatanya ya begini," kata Jaji.
Jaji menuturkan, kenaikan harga daging sapi berpengaruh pada omzet dan penjualan hariannya.
"Omzet sehari Rp 10 jutaan lebih sebelum ada kenaikan harga. Sekarang pas kenaikan harga cuma Rp 5 juta per hari. Sehari (bisa menjual) 80 kilo sebelumnya (ada kenaikan harga). Kalo sekarang pascakenaikan cuma sekitar 40 kilo aja," pungkas Jaji.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/28/18562491/ada-edaran-mogok-sejumlah-pedagang-daging-sapi-di-pasar-agung-depok-tetap