Salin Artikel

Serba-serbi PTM di Tangsel, Digelar Khusus untuk Siswa Tahun Terakhir

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan kembali menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Namun, PTM terbatas kali ini hanya dapat diikuti oleh siswa tahun akhir pada jenjang SD dan SMP.

Berikut serba-serbi PTM terbatas yang kembali digelar di Kota Tangerang Selatan mulai 1 hingga 4 Maret 2022:

PTM terbatas khusus siswa kelas 6 SD dan 9 SMP

Kebijakan ini diperuntukkan bagi siswa tahun akhir, yakni kelas 6 SD dan kelas 9 SMP. PTM terbatas dapat diselenggarakan dengan durasi kegiatan belajar mengajar selama 4 jam.

Kebijakan ini berlaku sejak Selasa, 1 hingga 4 Maret 2020 di sekolah yang berada di wilayah Tangsel.

"Hari ini mulai PTMT kelas 6 SD dan kelas 9 SMP. (Teknisnya) kalau PPKM level 3 kan maksimal 50 persen selama 4 jam pelajaran," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan Deden Deni kepada wartawan, Selasa (1/3/2022).

Teknis pelaksanaan

Siswa tahun akhir diizinkan untuk melaksanakan PTM terbatas, namun harus tetap berpedoman pada status PPKM level 3 yang berlaku di Tangsel.

Kebijakan yang termaktub dalam Inmendagri tersebut berisi aturan praktik pembelajaran di satuan pendidikan berdasarkan pada Keputusan Bersama Mendikbud-Ristek, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 05/KB/202l, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/ MENKES/ 6678/ 2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Merujuk pada SKB 4 Menteri tersebut, sekolah di wilayah PPKM level 3 bisa menyelenggarakan PTM dengan jumlah peserta didik 50 persen.

"Bisa jadi 100 persen dalam waktu yang sama, tapi kelasnya berbeda. Yang penting kapasitas siswanya 50 persen dalam satu kelas, dengan ruangan yang berbeda," jelas Deden.

Selain itu, durasi kegiatan pembelajaran diperbolehkan maksimal selama 4 jam.

Sebelumnya, dalam surat edaran yang dikeluarkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel Deden Deni mengatakan bahwa PTM terbatas dengan kapasitas 50 persen diberlakukan bagi siswa kelas 6 SD dan 9 SMP.

Sementara itu, siswa kelas lainnya tetap belajar daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Kelas 6 SD/sederajat dan kelas 9 SMP/sederajat dengan PTMT kapasitas 50 persen. Kelas 1-5 SD/sederajat dan kelas 7-8 SMP/sederajat dengan PJJ," ujar Deden dikutip dari surat edaran, Jumat (25/2/2022).

Pertimbangan izinkan PTM terbatas

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan Deden Deni, ada beberapa pertimbangan yang menjadi alasan penerapan sistem pembelajaran tersebut.

Yaitu angka kasus harian terkonfirmasi Covid-19 di Tangsel mulai menurun, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan umum.

"Sudah turun angka kasus hariannya, jadi pertimbangannya itu,"ujar Deden kepada wartawan, Selasa (1/3/2022).

Karena itu, Deden berharap pelaksanaan PTMT di semua tingkatan kelas dapat segera direalisasikan kembali.

"Ya, itu (angka kasus Covid-19 di sekolah) salah satu pertimbangan juga. Kemarin Dinkes ada indikator juga lagi turun secara umum. Masih ada (kasus) namun tidak tinggi seperti sebelumnya" ungkap Deden.

Butuh persiapan ujian akhir

Selain itu, alasan lainnya yang menjadi pertimbangan menurut Deden adalah karena siswa kelas 6 SD dan 9 SMP juga pasti butuh persiapan untuk menghadapi ujian akhir.

"Sambil bertahap (PTMT), kelas tinggi juga menjelang ujian. Butuh persiapan mungkin jadi salah satu pertimbangannya itu," katanya.

Pelaksanaan PTMT dan PJJ di Tangsel pekan ini dilakukan selama 4 hari sejak Senin, 1 Maret hingga Jumat, 4 Maret 2022. Nantinya, pemerintah kota Tangsel akan melakukan evaluasi kembali penerapan tersebut.

Evaluasi tersebut biasanya dilakukan untuk menentukan bagaimana penerapan pembelajaran di Tangsel selanjutnya.

Kebijakan selanjutnya akan diputuskan setelah digelar rapat antara Dinas Pendidikan Kota Tangsel bersama Dinas Kesehatan Kota Tangsel dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Tangsel.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/02/10312681/serba-serbi-ptm-di-tangsel-digelar-khusus-untuk-siswa-tahun-terakhir

Terkini Lainnya

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke