Menurut dia, sejak awal kedatangan hingga kepulangan, siswa sangat diawasi ketat oleh pihak penjaga dan satgas Covid-19 sekolah.
"Kalau prokes mulai dari awal jadi pertama-tama siswa diantar oleh orangtua datang ke sekolah, kemudian setelah itu di drop-off di depan (halaman)," ujar Muslih saat ditemui di kantornya di Jalan Raya Serpong, Muncul, Setu, Tangsel, pada Rabu (9/3/2022).
Setelah itu, nantinya akan ada petugas satgas Covid-19 sekolah yang akan mengarahkan siswa untuk cek suhu, cuci tangan. Petugas kemudian mengantarkan siswa ke kelas.
"Mereka (petugas) secara teratur dengan menjaga jarak siswa masuk ke ruang kelas masing-masing," jelasnya.
Muslih menjelaskan, kursi di dalam kelas juga diatur sedemikian rupa agar pola duduknya bersilang-silang.
Jika siswa yang duduk paling depan duduk di kursi sebelah kanan, maka siswa di belakangnya duduk di kursi sebelah kiri, dan begitu seterusnya.
"Alhamdulillah bisa lebih tertib karena jumlah siswa kita per kelas tidak banyak hanya 36. Untuk 50 persennya berarti 18 siswa," ucap Muslih.
"Insya Allah lebih memenuhi standar dibanding sekolah lain yang siswanya lebih banyak," imbuhnya.
Selain itu, pembelajaran dilaksanakan maksimal selama 160 menit, mulai Senin sampai Kamis. Pada Jumat, pembelajaran maksimal dilakukan sampai pukul 11.40 WIB.
Ia menuturkan, pemberlakuan belajar tatap muka kapasitas 50 persen dilaksanakan sesuai dengan SKB 4 Menteri.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/09/21361561/prokes-belajar-tatap-muka-di-smpn-8-tangsel-siswa-diantar-sampai-kelas