Salin Artikel

Sosok Tersangka Teroris yang Ditangkap di Tangerang, PNS di Dinas Pertanian dan Dikenal Ramah oleh Warga

Penangkapan dilakukan tepatnya di sebuah mushala di perumahan itu, sekitar pukul 05.00 WIB. Menurut polisi, TO merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

Berikut merupakan rangkuman berita berkait penangkapan TO.

Ditangkap setelah sholat subuh

Lukman, Ketua RW di perumahan tersebut, mengatakan bahwa TO ditangkap seusai melaksanakan sholat subuh.

"(Ditangkap) sekitar jam 05.00 WIB. Kejadiannya (penangkapan) di mushala perumahan ini, habis shalat subuh," ujar Lukman saat ditemui, Selasa.

Menurut Lukman, istri TO sedang berada di kediamannya saat tersangka teroris itu ditangkap.

Karena suaminya tak kunjung pulang, istri TO menuju masjid perumahan dan mengetahui bahwa suaminya sudah ditangkap.

"Dia (TO) enggak sempat pulang, terus istrinya khawatir kenapa dia enggak pulang. Istrinya tanya-tanya, menyusul ke masjid, (TO) sudah enggak ada," papar Lukman.

Sekitar pukul 07.00 WIB, menurut Lukman, Densus 88 menggeledah kediaman TO. Penggeledahan dilakukan selama kurang lebih 30 menit.

Ada beberapa benda yang diamankan oleh Tim Densus 88, yakni empat buah buku, satu buah kartu ATM, dan satu ponsel.

Lukman mengaku tak mengetahui judul dari empat buku yang diamankan Tim Densus 88.

"Yang diamankan itu empat buah buku, enggak tahu saya buku apa saja. Satu (kartu) ATM, satu buku tabungan, satu HP. Jadi ada tujuh buah yang diamankan," papar dia.

Istri tersangka disebut sempat melawan

Satar, petugas sekuriti di Perumahan Samawa Village, mengatakan bahwa istri TO sempat melawan saat Tim Densus 88 memeriksa kediamannya.

"Tadi waktu penggeledehan dimintai KTP, istrinya enggak mau ngasih. Ada perlawanan dari istrinya," papar Satar saat ditemui, Selasa.

Lukman juga menyebutkan bahwa istri TO sempat menolak saat dimintai KTP milik suaminya.

Namun, wanita tersebut akhirnya menyerahkan barang yang diminta tim Densus 88.

"Cuma KTP waktu itu enggak diserahkan. Karena petugas yang minta, diserahkan," ungkap Lukman.

Dikenal ramah

Lukman menilai bahwa TO merupakan warga yang ramah.

"Di rumah biasa-biasa saja, pergaulan biasa, ramah orangnya," papar dia.

Kata Lukman, TO sudah tinggal di perumahan itu selama tiga tahun.

Dua tahun pertama, TO mengontrak di sebuah rumah. Lalu, setahun terakhir, TO mendirikan rumah di perumahan yang sama.

"Setahun (tinggal di sana), dari 2021. (TO) sempat ngontrak di depan, di perumahan ini juga," tutur Lukman.

Menurut Lukman, warga setempat tidak pernah mencurigai perilaku tersangka.

"Terbuka dengan warga sekitar, enggak ada kecurigaan bagi kami bahwa dia itu ke situ (jadi tersangka teroris)," sebutnya.

Lukman menuturkan, TO memiliki satu anak perempuan yang sudah dewasa dan satu anak laki-laki yang masih berusia di bawah lima tahun.

Merupakan PNS Kabupaten Tangerang

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang Azis Gunawan membenarkan bahwa TO merupakan PNS yang bekerja di instansinya.

Azis mengatakan, tersangka terorisme itu merupakan staf analisa alat mesin pertanian.

"Iya, betul (TO merupakan PNS yang bekerja di Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang)," ungkap Azis dalam rekaman suara, Selasa.

"(TO menjabat) staf analisa alat mesin pertanian, staf biasa. Benar, iya, PNS," sambung dia.

Azis pun membenarkan informasi bahwa TO ditangkap oleh Tim Densus 88 karena kasus terorisme.

"Iya, benar, ditangkap. Mengarahnya ke situ (kasus terorisme), saya sudah lapor ke Pak Sekda (Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang) juga," kata Azis.

Bekerja 10 tahun lebih

Menurut Azis, TO telah bekerja di Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang sejak masih berstatus sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS).

"Sudah dari CPNS di Dinas Pertanian, sekitaran 10 tahun atau lebihlah," ungkapnya.

Menurut Azis, TO merupakan lulusan sebuah universitas di Lampung.

"Memang dia (TO) lulusan pertanian dari Unila (Universitas Lampung)," tuturnya.

Azis mengungkapkan, selama bekerja di instansi pemerintah tersebut, TO berperangai baik, memiliki banyak gagasan menarik, dan merupakan pegawai yang disiplin.

Selama bekerja, TO tidak menunjukkan perilaku yang aneh dan mencurigakan.

"Ini orang perangainya baik, banyak ide, banyak gagasan, ya punya kemampuanlah sebagai pegawai," paparnya.

"Melakukan tugas biasa saja. Tidak ada tanda-tanda seperti yang diduga atas penangkapannya, engga ada yang aneh-aneh lah gitu," sambung Azis.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/16/09141071/sosok-tersangka-teroris-yang-ditangkap-di-tangerang-pns-di-dinas

Terkini Lainnya

Menghitung Bulan Pemindahan Ibu Kota Negara, DKI Berubah Jadi DKJ Saat HUT ke-79 RI

Menghitung Bulan Pemindahan Ibu Kota Negara, DKI Berubah Jadi DKJ Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan Vina, Hotman Paris: Kami Belum Bisa Pastikan

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan Vina, Hotman Paris: Kami Belum Bisa Pastikan

Megapolitan
Akhir Tragis Bandar Narkoba di Pondok Aren, Tewas Membusuk Dalam Toren Air Usai Kabur dari Kejaran Polisi

Akhir Tragis Bandar Narkoba di Pondok Aren, Tewas Membusuk Dalam Toren Air Usai Kabur dari Kejaran Polisi

Megapolitan
Keluarga 'Vina Cirebon' Buka Suara: Tak Terima 2 DPO Dihapus dan Pertanyakan Pegi sebagai Tersangka

Keluarga "Vina Cirebon" Buka Suara: Tak Terima 2 DPO Dihapus dan Pertanyakan Pegi sebagai Tersangka

Megapolitan
Soal Perubahan DKI Jadi DKJ, Akan Ada Pelepasan Bendera dari Monas ke Istana IKN

Soal Perubahan DKI Jadi DKJ, Akan Ada Pelepasan Bendera dari Monas ke Istana IKN

Megapolitan
Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Megapolitan
Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Megapolitan
Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Megapolitan
BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

Megapolitan
Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke