Dalam acara itu, Anies dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harmurti Yudhoyono (AHY) terlihat akrab dan saling memuji.
Anies menyebut AHY sebagai sosok yang terbuka dan berwawasan luas, sehingga ia selalu mendapat pencerahan setiap berdiskusi dengan anak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Sementara itu, AHY menyebut Anies sebagai sahabat diskusi.
Di acara itu juga, Anies dan AHY diteriaki 'duet maut' oleh pengurus Partai Demokrat.
Setelah AHY melantik para pengurus yang baru, Anies dan Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria diminta naik ke atas panggung untuk berfoto bersama.
Saat momen tersebut, tiba-tiba para pengurus partai berlambang mercy menyerukan 'duet maut' Anies-AHY.
"Anies-AHY, Anies-AHY, Anies-AHY," teriak para pengurus disertai tepuk tangan.
"Anies-AHY...duet maut," seru pengurus yang lain.
Tak jelas apa maksud duet maut tersebut. Namun, Anies dan AHY memang menjadi dua nama yang kerap muncul dalam survei elektabilitas calon presiden untuk Pilpres 2024.
Anies dan AHY pernah bersaing dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Saat itu, Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno, sedangkan AHY berpasangan dengan Sylviana Murni.
Satu pasangan lainnya adalah petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Kontestasi yang panas itu akhirnya dimenangkan oleh Anies-Sandi.
Hal itu tergambar dari hasil survei sejumlah lembaga, di mana nama Anies dan AHY selalu muncul dalam bursa Pilpres 2024.
Bahkan, dalam simulasi survei yang dirilis Indostrategic pada Agustus tahun lalu, duet Anies dan AHY menempati posisi teratas dengan elektabilitas 20,25 persen.
"Artinya duet Mas Anies dan AHY menjadi salah satu pasangan calon yang cukup diminati oleh rakyat," kata Kamhar kepada Kompas.com, Selasa.
Kamhar mengatakan, Anies hadir di acara pelantikan pengurus DPD Demokrat DKI Jakarta karena jabatannya sebagai gubernur DKI adalah mitra strategis DPD Demokrat DKI.
Selain itu, Ketua DPD Demokrat DKI Mujiyono juga anggota DPRD DKI sehingga mengenal Anies dengan baik.
Kamhar pun menilai, antusiasme para kader yang ingin Anies dan AHY berduet di Pilpres 2024 sebagai hal wajar.
Sebab, mayoritas kader Demokrat di DKI Jakarta merasa puas dengan kepemimpinan Anies selama menjabat gubernur DKI.
"Dan para kader juga tentunya ingin melihat ketua umum mereka Mas AHY tampil di Pilpres 2024," ujar Kamhar.
Meski demikian, Kamhar menyebutkan, dinamika menuju Pilpres 2024 masih akan terus berkembang.
Penentuan pasangan yang akan diusung Partai Demokrat juga belum menjadi prioritas saat ini.
"Tentunya saat ini komunikasi politik terus dibangun dengan semua pihak karena Demokrat juga tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri," katanya.
Duet yang cocok tapi sulit terealisasi
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, AHY dan Anies cocok untuk berpasangan di Pilpres 2024.
Namun, duet tersebut, menurut Ujang, sulit terealisasi karena saat ini perolehan kursi Demokrat di DPR hanya enam persen.
"Pasangan yang cukup unik dan cocok-cocok saja, namun akan sulit terealisasi karena Partai Demokrat hanya punya kurang lebih enam persen, sedangkan Anies tak punya partai," kata Ujang kepada Kompas.com, Rabu (16/3/2022).
Menurut Ujang, jika ingin mewujudkan duet tersebut, baik AHY maupun Anies harus memiliki elektabilitas pribadi yang tinggi.
Ujang melanjutkan, hal itu akan berguna untuk membuat mereka dilirik oleh partai lain dan diajak berkoalisi.
"Jika keduanya memiliki elektabilitas tertinggi, maka bisa saja partai-partai akan datang," ujar dia.
Sementara terkait peluang kemenangan di Pilpres 2024, tambah Ujang, harus dilihat terlebih dahulu partai mana saja yang mengusung AHY-Anies.
"Jadi saat ini belum bisa melihat apakah keduanya akan menang atau tidak, karena saat ini elektabilitas dari capres saja paling tinggi masih di angka 26 persen," ungkap Ujang.
"Kemenangan itu baru bisa dilihat jika capres sudah ada yang elektabilitasnya sampai pada 60 persenan," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/17/07434761/menakar-peluang-duet-anies-ahy-di-pilpres-2024