Salin Artikel

Gelar Shalat Tarawih, Masjid Sunda Kelapa Tetap Terapkan Jaga Jarak

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Masjid Sunda Kelapa tetap menerapkan aturan jaga jarak dalam pelaksanaan ibadah shalat tarawih pada bulan Ramadhan 1443 Hijriah. Hal itu disampaikan Sekretaris Masjid Agung Sunda Kelapa Akhmad Zaini Arifin.

"Memang jarak antar jemaah tetap diberlakukan di Masjid Sunda Kelapa," ujar Zaini, dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (24/3/2022).

Kebijakan jaga jarak ini, kata Zaini, kemungkinan akan dihapus setelah angka Covid-19 terus mengalami penurunan.

"Nanti melihat jika Covid-19 mulai angkanya semakin menunjukan ada kemajuan dan sudah berkurang angkanya dan jemaah dirasa banyak, mungkin pelan-pelan akan kami rapatkan sedikit demi sedikit," tutur Zaini.

Zaini mengatakan selama ibadah di bulan Ramadhan, protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat.

Selain jaga jarak, petugas kesehatan akan memeriksa suhu ketika jemaah masuk gerbang 

"Kalau cek suhu setiap hari setiap salat lima waktu. Jemaah yang tidak bawa masker, disediakan masker," ucap Zaini.

Menurut Zaini, penerapan protokol kesehatan ketat selalu dilakukan oleh pengurus Masjid Sunda Kelapa.

Bahkan saat pemerintah melakukan pelonggaran kebijakan jaga jarak di transportasi umum, Masjid Sunda Kelapa tetap menerapkan jaga jarak.

"Pas pemerintah mencopot pembatas di KRL dan tempat umum yang biasa dibatasi, kami enggak berani merapatkan (saf)," ujar Zaini.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Izinkan Tarawih Berjamaah, Masjid Sunda Kelapa Tetap Terapkan Jaga Jarak

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/24/15354231/gelar-shalat-tarawih-masjid-sunda-kelapa-tetap-terapkan-jaga-jarak

Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke