Salin Artikel

Pemerintah Diminta Waspadai Kenaikan Bahan Pokok Jelang Ramadhan 2022

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) meminta pemerintah mewaspadai kenaikan harga komoditas bahan pokok menjelang Ramadhan 2022.

Wakil Sekretaris Jenderal Pembinaan dan Pendidikan Pedagang Pasar DPP IKAPPI Ahmad Choirul Furqon mengatakan, saat ini terdapat beberapa komoditas yang wajib diwaspadai kenaikannya seperti tahun lalu.

Beberapa komoditas itu di antaranya adalah tepung terigu, telur ayam, daging ayam, daging sapi, cabe rawit, dan minyak goreng.

“Pemerintah harus mewaspadai adanya kenaikan harga menjelang bulan Ramadhan. Jika kita melihat tahun lalu, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan seperti tepung terigu, telur ayam, daging sapi, daging ayam, cabe rawit,” ujar Ahmad dikutip dari siaran pers, Sabtu (26/3/2022).

Ahmad meminta pemerintah tetap fokus dalam mengendalikan harga pangan di tengah sengkarut harga minyak goreng yang juga belum usai.

Apalagi, kata dia, saat ini sudah banyak pihak yang mengeluhkan potensi kenaikan harga komoditas pangan tersebut kepada IKAPPI.

“Jadi kami sangat berharap pemerintah pusat dan daerah saling bersinergi dan gotong royong mengantisipasi kondisi ini sebelum Ramadhan tiba,” ujar dia.

Menurut dia, pemerintah harus memberi perhatian ekstra kepada bahan pangan seperti bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng.

Terlebih, bawang putih merupakan salah satu komoditas yang mayoritas impor.

Sebelumnya, Suprihatin (48), salah seorang pedagang di Pasar Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara mengaku kenaikan harga kebutuhan pokok jelang puasa tahun ini lebih parah.

Pasalnya, hampir seluruh bahan-bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan secara merata.

"Tahun ini (kenaikan) paling parah, karena semuanya rata. Kayak bawang putih, hampir semua naik," kata Suprihatin di lokasi, Jumat (25/3/2022).

Dia mengatakan, sebelumnya menjelang bulan puasa, kenaikan yang terjadi hanya pada beberapa kebutuhan pokok saja.

Contohnya yang pernah menghebohkan adalah kenaikan harga telur.

Namun tahun ini, kata dia, kenaikan harga tersebut hampir di semua bahan pokok.

"Dulu yang heboh cuma telur (naik). (Sekarang) ini kan barengan, minyak, terigu, bawang putih, sagu, naik semua," kata dia.

Tak mengherankan jika harga bahan lainnya yang bahan dasarnya mengalami kenaikan harganya pun turut naik.

Misalnya bihun, kerupuk, hingga mie.

"Rata-rata naik semua. Bawang putih, terigu, sagu, semua naik. Tadinya umpamanya sagu Rp 5.500 sekarang Rp 6.500. Dari Rp 5.000 jadi Rp 6.000," kata Suprihatin yang sudah berjualan tahunan di Pasar Kebon Bawang itu.

Namun, yang lebih parah, ujar dia, kenaikan minyak goreng yang kini mencapai Rp 24.000 per liter.

Ditambah lagi, barangnya yang sulit didapat membuatnya sebagai penjual turut kesulitan menghadapi pembeli.

Kenaikan kebutuhan pokok sejak Februari itu, kata dia, membuat pembeli ke lapaknya menurun.

"Kadang mau beli kemahalan, enggak jadi. Cuma kalau terpaksa ya pasti beli. Telur, gula pasti mereka beli walaupun mahal karena butuh," kata dia.

Suprihatin pun berharap agar harga-harga kebutuhan pokok yang dijualnya bisa kembali normal.

Terutama harga minyak goreng yang melambung sangat tinggi dari biasanya.

"Maunya dinormalin aja kayak minyak. Utamanya minyak. Terigu, sagu memang sudah naik terus tapi minyak saja yang diturunin. Kayak dulu aja Rp 12.000 seliter dan 2 liter Rp 23.000," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/26/13314181/pemerintah-diminta-waspadai-kenaikan-bahan-pokok-jelang-ramadhan-2022

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke