Sekitar pukul 18.50 WIB, terlihat genangan air mencapai ketinggian sekitar 50 sentimeter.
Ketua RT 007 RW 002 Setiabudi mengatakan, air sudah masuk ke rumah warga di kampung yang terdiri dari empat wilayah RT itu.
"Tadi sekitar jam 17.00 sore itu air baru mulai masuk ke rumah warga," kata Setiabudi di lokasi banjir, Selasa.
Di wilayahnya sendiri, kata dia, banjir setidaknya sudah merendam 90 rumah yang dihuni oleh 200 kepala keluarga.
Setiabudi mengatakan, banjir yang terjadi saat ini merupakan banjir yang pertama kali dialami warganya pada 2022.
"Ngalamin banjir baru kali ini di tahun 2022 ya. Baru kali ini air sampai masuk rumah. Kemarin-kemarin enggak, aman saja," kata dia.
Kendati air sudah masuk ke dalam rumah, ia menyebutkan, warga tidak berencana mengungsi ke tempat lain.
"Rata-rata warga enggak mengungsi, kebanyakan di rumah saja karena biasanya banjir paling lama dua jam juga udah surut lagi," imbuh dia.
Sementara itu, warga setempat, Ian (30) mengatakan, banjir kerap terjadi di perkampungannya ketika hujan deras dengan durasi lama.
Saking sering terkena banjir, kata Ian, beberapa rumah warga bahkan telah ditinggikan untuk menghindari banjir.
"Warga sengaja ninggiin bagian depan rumah biar air enggak masuk kalau banjir. Soalnya pada kerepotan, udah sering banget soalnya," kata Ian.
Upaya lain juga dilakukan warga untuk menghindari banjir, seperti rutin kerja bakti membersihkan selokan atau drainase di kawasan perkampungan.
"Soalnya perkampungan ini memang depannya udah kali kan. Nah kali itu kalo hujan deras meluap sampai ke jalan, terus ke rumah warga," ucap Ian.
Selain itu, kata Ian, ketika banjir terjadi, petugas dari Kecamatan Kebon Jeruk juga membantu menanggulangi banjir dengan menyediakan pompa untuk menguras air.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/05/21193081/rumahnya-kebanjiran-warga-kampung-guji-baru-duri-kepa-pilih-tak-mengungsi