BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 48 orang relawan tenaga kesehatan (nakes) Covid-19 di Kota Bekasi mengeluh belum mendapatkan uang insentifnya selama dua bulan.
Salah satu nakes yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi masih menunggak Rp 7,8 juta rupiah ke masing-masing relawan nakes.
Meski masa kerjanya sudah selesai sejak akhir Februari 2022, tetapi sebanyak 48 orang relawan nakes hingga kini belum mendapatkan apa yang menjadi hak mereka.
"Bulan Januari sampai Februari itu yang belum dibayarkan sampai sekarang. Sedangkan kita habis kontrak itu bulan Februari (akhir). Ini kami sudah tidak bekerja, kami sudah melaksanakan tugas dengan baik, kami minta hak," kata nakes tersebut, Kamis (7/4/2022).
Ia juga mengaku bahwa pada Maret 2022, ia bersama rekan-rekan nakes lainnya sudah mengadakan rapat dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi.
Dari hasil rapat tersebut, disampaikan bahwa relawan nakes diminta menunggu hak mereka dibayarkan oleh Pemkot Bekasi.
Namun, hingga April 2022, uang intensif yang mereka harapkan belum juga terbayarkan.
"Sampai sebulan kami tunggu, mungkin akhir Maret dibayar, tapi akhir Maret sudah lewat. Ini sudah masuk April, sudah (bulan) puasa lagi. Kita bingung mau bagaimana. Pejabat yang lain itu pada sibuk, kita temui dokter yang bertanggungjawab tidak digubris," lanjut dia.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi hanya mengatakan bahwa intensif nakes yang belum dibayar masih diproses oleh Pemkot Bekasi.
" Lagi kita proses keuangannya yang belum dibayarkan," kata Tri.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/07/12560641/pemkot-bekasi-disebut-tunggak-insentif-puluhan-relawan-nakes-covid-19