JAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa dari berbagai penjuru Ibu Kota bergerak menuju Gedung DPR, Senin (11/4/2022) siang. Mereka hendak melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak wacana perpanjangan jabatan Presiden Joko Widodo.
Pantauan Kompas.com, pada pukul 12.20 WIB para mahasiswa dari berbagai universitas mulai bergerak dari Jalan Palmerah Timur menuju Jalan Gerbang Pemuda dengan dikawal mobil kepolisian.
Di belakang rombongan tersebut ada tiga unit angkutan kota (angkot) yang membawa sejumlah mahasiswa lain menuju lokasi yang sama.
Di atas kendaraan-kendaraan tersebut, para mahasiswa menyanyikan yel "Terima kasih, Pak Polisi".
Di saat bersamaan, polisi juga mengamankan sejumlah pelajar yang hendak ikut-ikutan dalam aksi demo mahasiswa.
Sebanyak 20 pelajar ketahuan menyusup di rombongan mahasiswa yang sedang longmarch di belakang Gedung DPR/MPR, tepatnya di Jalan Palmerah Timur menuju Jalan Gerbang Pemuda.
Para remaja yang mengenakan seragam putih abu-abu tersebut langsung dicegat oleh anggota kepolisian dan diminta menepi ke sisi jalan. Mereka langsung diperiksa dan digeledah oleh petugas.
Beberapa di antaranya tampak membawa tas berisi buku mata pelajaran di sekolahnya. Selain itu, terdapat sekitar tujuh laki-laki dewasa yang turut diamankan bersama para pelajar tersebut.
Petugas menduga bahwa rombongan pelajar dan pria dewasa tersebut hendak membuat rusuh dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI.
"Menyusup di antara rombongan mahasiswa. Mau buat rusuh ini pasti," kata salah seorang petugas sambil memeriksa barang bawaan para pelajar tersebut.
Total ada empat poin tuntutan yang akan disampaikan mahasiswa dalam unjuk rasa hari ini. Koordinator Media BEM SI Luthfi Yusrizal menyebutkan, poin pertama adalah mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat.
"Bukan aspirasi partai," kata Luthfi dalam keterangannya.
Poin kedua, BEM SI mendesak para wakil rakyat agar menjemput aspirasi rakyat yang telah disampaikan dalam aksi demonstrasi di berbagai daerah sejak 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
Selanjutnya, pada poin ketiga, BEM SI menuntut dan mendesak anggota parlemen secara tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode.
"Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amendemen," kata Luthfi.
Poin terakhir, BEM SI endesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada Presiden Joko Widodo, yang sampai saat ini belum terjawab.
(Penulis: Tria Sutrisna)
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/11/13512171/situasi-terkini-demo-11-april-mahasiswa-bergerak-ke-dpr-sejumlah-pelajar