Salin Artikel

Seorang Pria Diduga Jadi Korban Salah Sasaran Tembak Saat Melintas di Kawasan Lebak Bulus

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria diduga menjadi korban salah sasaran tembak saat sedang melintas bersama kekasihnya.

Diketahui, dugaan penembakan itu terjadi di Jalan RA Kartini, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Jumat (15/4/2022) dini hari.

Adik korban, yang diketahui bernama Annet Sahertian melalui akun Instagram @annetsahertian membuat Insta Story berisi membuka donasi yang juga menjelaskan terkait peristiwa yang dialami kakak lelakinya.

Dalam unggahan itu, dituliskan bahwa kakaknya menjadi korban tembak salah sasaran yang diduga dilakukan oleh aparat di sebuah lintasan yang biasa dibuat aksi balap liar.

Pada unggahan itu juga disertakan empat foto yang dikolase. Foto itu memperlihatkan korban sedang berbaring di kasur dengan luka di bagian betis kiri.

"Halo semuanya, sebelumnya maaf banget tapi aku mau minta tolong kalau tidak merepotkan aku mau minta donasi untuk kakak ku yang terkena tembak asal oleh sekelompok aparat yang sedang patroli di sebuah lintasan yang biasa dijadikan track balap liar," demikan tulisan akun Instagram @annetsahertian.

"Kakak terkena tembak asal tsb dikarenakan melintasi track balap liar saat arah pulang bersama pacarnya. Sekarang ia dirawat di rumah sakit Fatmawati dan membutuhkan sekitar 16.000.000 rupiah dikarenakan harus ada tindakan operasi di pinggang dibagian sebelah kiri dan tulang kaki sebelah kiri. berapa pun donasi yang kalian kirim sangat berarti bagi kami sekeluarga," lanjutan tulisan akun tersebut.

Saat Kompas.com mengkonfirmasi soal insiden penembakan, pemilik akun tersebut mengaku belum mengetahui kronologi secara terperinci.

"Langsung ke kakakku ya, karena kronologi jelasnya aku kurang tahu," kata dia.

Kompas.com sempat mendatangi tempat yang menjadi lokasi penembakan dan bertemu salah satu pria yang merupakan pedagang tanaman yang ada di sekitar.

Pedagang tanaman mengatakan sempat mendengar suara keributan bersamaan suara yang menyerupai letusan senjata api setelah sebelumnya ada kegiatan balap liar.

"Iya ada (korban ditembak), saya tidak lihat langsung tapi yang saya dengar ada. Sempat dengar juga sih suara (letusan) saya tidak berani keluar," kata pedagang yang tak disebutkan namanya.

Pedagang tanaman itu juga mengaku ada dua proyektil yang ditemukan. Satu ditemukan olehnya, sedangkan satu lainnya ditemukan oleh rekan pedagang tanaman.

"Ada dua (proyektil ditemukan), saya sudah serahkan ke polisi. Satu lagi teman saya yang menemukan," ucap dia.

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan masih mengecek kasus dugaan penembakan salah sasaran itu.

"Saya cek dulu ya," kata Zulpan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/19/15261631/seorang-pria-diduga-jadi-korban-salah-sasaran-tembak-saat-melintas-di

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke