Salin Artikel

Penumpang Kereta Mudik Duluan dari Stasiun Pasar Senen: Lebih Murah dan Sepi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun kereta api Pasar Senen, Jakarta Pusat, kembali diramaikan calon penumpang pada Rabu (20/4/2022).

Memasuki hari ke-18 ramadhan, sejumlah penumpang memilih pulang kampung atau mudik pada 12 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

Purwanto (43) warga Depok, Jawa Barat, berencana menumpang kereta menuju Kebumen, Jawa Tengah, bersama istri dan dua anaknya, malam ini.

Purwanto mengaku memilih berangkat hari ini lantaran harga tiket yang lebih murah dibandingkan tiket pekan depan.

"Memutuskan mudik sekarang karena biaya. Dulu sempat coba program mudik gratis, tapi enggak dapat. Lalu cari tiket kereta online, keberangkatan hari ino ternyata harganya lebih murah dibandingkan hari lain. Makanya kita pilih hari ini," kata Purwanto di ruang tunggu Stasiun Pasar Senen, Rabu

Selain harga lebih murah, Purwanto mengatakan anak-anaknya juga sudah memasuki masa libur sekolah. Sehingga tidak akan memberatkan pembelajaran anak-anak.

Pulang kampung ke Kebumen kali ini merupakan yang kali pertama bagi dia sejak tiga tahun lalu.

Purwanto menyebut keluarganya terakhir kali pulang ke kampung halaman sang istri pada 2019.

"Terakhir mudik iti sebelum Corona. Lebaran 2020 itu kita sudah beli tiket mudik, tapi tiba-tiba Corona, jadi tidak boleh ke mana-mana kan. Tiketnya dikembalikan," ucap dia.

Sementara itu, Angga (27) juga berencana pulang bersama istri dan bayinya ke Cilacap, Jawa Tengah, malam ini.

Warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, ini mengatakan sengaja pulang kmapung hari ini karena sudah mendapat libur dari tempatnya bekerja.

"Saya dan istri kebetulan berprofesi sebagai guru. Sekolah kan sekarang sudah libur, jadi kami langsung berangkat ke kampung halaman," kata Angga.

Selain karena sudah memiliki libur, Angga mengaku ingin cepet pulang kampung karena kondisi ayahnya yang sedang sakit.

"Selain itu, Bapak saya juga sedang sakit, jadi mau buru-buru pulang kampung juga," imbuhnya.

Tak hanya itu, Angga juga lebih memilih berangkat jauh-jauh hari dibandingkan mendekati Lebaran lantaran khawatir dengan keramaian.

"Kami menghindari keramaian juga, karena anak saya masih bayi, jadi agak khawatir juga di jalan, masih pandemi Covid-19. Jadi milih waktu berangkat yang tidak terlalu ramai," ungkap Angga.

Sementara itu, Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta, Eva Chairunnisa mengatakan bahwa tiket menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2022 sudah hampir habis.

Ia menyebut tiket dari tanggal 27 April hingga 1 Mei 2022 sudah hampir terjual 100 persen.

Eva pun mengimbau kepada masyarakat yang tidak kebagian tiket di tanggal 27 April hingga 1 Mei itu untuk membeli tiket keberangkatan di hari lain.

"Kalau mencari di tanggal 27-30 April 2022 pasti susah, jadi bisa memilih keberangkatan pada tanggal 22-26 April 2022," ujar Eva di Stasiun Pasar Senen, Rabu (20/4/2022).

Hingga hari Rabu ini, sebanyak 72 persen dari tiket yang tersedia di atas sudah terjual.

"Posisi hari ini 242.000 tiket sudah terjual. Artinya, masih ada 100.000 tiket lagi yang masih kosong," ujar Eva.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/20/21212401/penumpang-kereta-mudik-duluan-dari-stasiun-pasar-senen-lebih-murah-dan

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke