Pasalnya, satu nama yang tak asing duduk di kursi pimpinan DPRD DKI Jakarta, M Taufik, resmi lengser dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI usai dicopot oleh partainya sendiri, Gerindra.
Sidang paripurna pencopotan jabatan Wakil Ketua DPRD DKI itu dipimpin langsung oleh Taufik, dengan didampingi Wakil Ketua lainnya dari Fraksi PAN, Zita Anjani.
Taufik sejatinya bukan orang asing di jajaran pimpinan anggota Dewan. Dia menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sejak 2014 lalu.
Sosoknya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta juga disegani banyak orang. Selama 12 tahun, Taufik menjadi nahkoda utama partai berlambang kepala garuda itu di wilayah Jakarta.
Di bawah kepemimpinannya, Gerindra DKI Jakarta berhasil memenangkan dua pasangan kepala daerah dalam dua pemilihan yang berbeda.
Pada 2013, Gerindra mencalonkan sosok Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dan mereka memenangkan pemilihan.
Empat tahun kemudian, Gerindra kembali meracik calon gubernur dan wakil gubernur di Ibu Kota. Di tahun 2017, Gerindra mengusung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, yang juga berhasil meraup suara terbanyak dalam pemilihan.
Polemik pencopotan M Taufik
Polemik pencopotannya jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD pertama kali diungkapkan M Taufik pada Jumat, 1 April 2022.
Dia secara terang-terangan memberikan keterangan pada awak media bahwa dia dicopot dari Wakil Ketua DPRD DKI atas perintah DPD Gerindra DKI Jakarta.
Taufik sempat menduga, alasan dia dicopot karena pernah mendoakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi presiden RI selanjutnya pada acara pelantikan KAHMI Jaya 6 Februari 2022.
Anies sendiri diketahui tidak berafiliasi pada partai manapun, termasuk Gerindra.
"Masa doa saja enggak boleh," kata Taufik, Jumat (1/4/2022).
Namun, belakangan Taufik meralat keterangan tersebut. Saat ditemui terakhir kali setelah pengumuman pencopotan, M Taufik menyebut pergeseran dalam organisasi adalah hal yang wajar.
Dia menilai sebuah partai politik sangat wajar merotasi kadernya untuk memberikan kesempatan regenerasi pada tunas baru.
"Jadi enggak ada yang istimewa, kita sebagai kader ya taat," tutur Taufik.
Diminta tetap di Gerindra
Setelah pencopotannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik juga sempat diterpa isu pindah ke partai lain.
M Taufik dikabarkan sowan ke kantor DPD PKB DKI Jakarta. Statusnya sebagai anggota Nahdlatul Ulama (NU) memperkuat spekulasi bahwa Taufik akan pindah ke partai hijau itu.
Namun belakangan, santer terdengar kabar Taufik pindah ke NasDem. Politikus kawakan itu juga ditawari oleh sejumlah partai lainnya untuk bergabung.
Ketua Fraksi Golkar Basri Baco pada 7 April 2022 sempat mengatakan akan dengan senang hati menerima M Taufik di partainya.
Isu pindahnya M Taufik tersebut direspons Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Riza menegaskan, Taufik akan terus bersama Gerindra karena selama ini Taufik dinilai merupakan aset berharga milik Gerindra.
"Kami minta Pak Taufik bersama kami terus di Gerindra. Jangan dikompor-komporin Pak Taufik banyak yang minta, ilmunya banyak, jangan minta aset kita," ucap Riza.
Resmi digantikan Rani Mauliani
Meski dianggap aset yang berharga, proses pergantian pemimpin DPRD DKI tetap berjalan.
M Taufik resmi akan menjadi anggota biasa dalam Fraksi Gerindra DKI Jakarta setelah surat resmi pengangkatan Rani Mauliani sebagai penggantinya diterima Pemprov DKI dari Kementerian Dalam Negeri.
Saat ini, proses usulan pencopotan M Taufik yang diganti Rani akan diteruskan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies nantinya akan meneruskan surat hasil rapat tersebut kepada Kementerian Dalam Negeri untuk mendapat persetujuan.
Setelah persetujuan diterima, barulah M Taufik resmi tak lagi menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/27/07462641/berakhirnya-kuasa-m-taufik-di-jajaran-pimpinan-dprd-dki-jakarta