JAKARTA, KOMPAS.com - Pembegalan dialami warga saat tengah nongkrong di kawasan permukiman di Kembangan, Jakarta Barat, pada Sabtu (28/5/2022) selepas tengah malam.
RR (23) istri salah satu korban, menceritakan, peristiwa terjadi ketika suaminya tengah berkumpul santai bersama temannya di depan rumah yang juga merupakan tempat usaha percetakan.
"Suami saya sama teman-temannya lagi ngopi. Temennya lagi bawa motor sama handphone. Nah suami saya lagi megang handphone saya," kata RR kepada wartawan, Senin (30/5/2022).
Saat sedang asyik bersantai, tiba-tiba ada segerombolan pria berkendara sepeda motor yang menghampiri suami RR dan teman-temannya.
"Tahu-tahu ada dari arah Joglo, ada enam orang tiga motor. Bonceng-boncengan dua orang, dua orang," lanjut RR.
Tiba-tiba, dua orang di antara segerombolan itu langsung mengeluarkan senjata tajam dan menodongkan ke leher teman suaminya.
"Terus begal itu datang, dikeluarin sajam celurit, katanya sih ada yang bawa pedang juga. Yang turun, katanya dua orang doang. Satu orang gituin motor, sedangkan yang mengambil handphone itu yang nodongkan celurit," jelas RR.
Lantaran panik ditodongkan senjata tajam di leher, kedua korban pun merelakan ponsel dan motornya dirampas begitu saja.
"Namanya udah panik dia. Yaudah akhirnya diserahin aja, orang disuruh diam," lanjut RR.
Akibat kejadian tersebut, kedua ponsel di tangan korban dirampas. Sebuah motor Honda Beat juga dibawa kabur.
"Itu motor temennya suami dibawa. Tadinya motor saya mau dibawa, cuma kuncinya di dalam rumah," kata dia.
RR mengaku trauma atas kejadian tersebut. Sebab, kata dia, sang suami sempat meminta pertolongan dan berteriak, tetapi tidak ada warga yang keluar membantu.
Kendati demikian, RR bersyukur, suami dan temannya masih selamat tanpa mengalami luka, meskipun sempat dilingkarkan senjata tajam di leher.
Atas kejadian ini, RR mengatakan telah membuat laporan ke kepolisian.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/30/20050371/warga-kembangan-dibegal-saat-nongkrong-di-depan-rumah-motor-dan-ponsel