BEKASI, KOMPAS.com - Pemimpin Khilafatul Muslimin Bekasi Raya, Abu Salma menegaskan, tidak ada niat organisasinya untuk mengambil alih Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk membentuk sebuah negara khilafah.
Hal ini disampaikan Abu menanggapi ditangkapnya pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja.
Abu Salma mengatakan, Khilafatul Muslimin murni sebuah gerakan menegakkan syariat islam, yang salah satunya adalah ajaran khilafah.
Namun ia menegaskan, ajaran khilafah ini harus diartikan bukan semata sistem pembentukan negara berdaulat, tetapi sebuah ajaran bermasyarakat secara islam.
"Ya kita rugi lah bikin negara, negara itu kan sekatnya ada teritorial, sementara kita (ajaran islam) kan Rahmatan Lil Alamin, untuk apa bikin negara," kata Abu Salma di Bekasi, dilansir dari Tribun Jakarta, Kamis (9/5/2022).
Ketika disinggung soal potensi makar terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Abu Salma memastikan Khilafatul Muslimin tidak ada tujuan menguasai negara.
"Terus di sisi lain untuk apa juga kita dikasih negara, toh negara kita banyak utangnya, maleslah kita," ucapnya.
"Dapat negara utangnya besar, berat, dikasih aja enggak mau apalagi bikin negara. Kan pusing, jadi nggak usah bikin negara," tambahnya.
Ia kembali menegaskan, ajaran khilafah yang diusung Khilafatul Muslimin murni sebagai sebuah syariat islam, sifatnya umum bagi seluruh umat islam di dunia.
Artinya, khilafah tidak melulu dijalankan di suatu sistem negara. Sebab, negara terbatas dengan kekuasaan teritorial.
"Khilafah ini mau merongrong negara opininya, padahal enggak, opini kita ya khilafah ini universal, jadi kita enggak ada mengajak yuk kita runtuhin NKRI, untuk apa, wong NKRI cuma sedikit, kita kan pingin menguasai dunia dengan ajaran Allah," tegas dia.
Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir ditangkap oleh penyidik Ditrektorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya pada Selasa (7/6/2022) pagi di Lampung.
Penangkapan dilakukan setelah kepolisian menyelidiki aksi konvoi sekelompok pengendara yang menamakan diri mereka sebagai Khilafatul Muslimin di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa kegiatan kelompok Khilafatul Muslimin yang dipimpin oleh Abdul Qadir Hasan Baraja murni melawan hukum.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, dalam setiap kegiatannya, kelompok tersebut menyebar ideologi khilafah untuk menggantikan Pancasila.
"Menawarkan khilafah sebagai solusi pengganti ideologi negara, (dengan alasan) demi kemakmuran bumi dan kesejahteraan umat," ujar Zulpan kepada wartawan, Selasa (7/6/2022).
Menurut Zulpan, tindakan tersebut termasuk perbuatan melawan hukum dan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia Tahun 1945.
"Yang mana dalam hal ini sudah jelas dikatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara," kata Zulpan.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Khilafatul Muslimin Bekasi Raya Ogah Rebut NKRI: Negara Kita Banyak Utangnya"
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/09/13244531/bantah-hendak-rebut-nkri-pimpinan-khilafatul-muslimin-bekasi-negara-kita