Ia mengira bahwa itu tembakan yang dilepaskan polisi untuk mengamankan wilayahnya.
Sebab, sehari sebelumnya, ada penyerangan dari sekelompok orang diduga preman lokalisasi Gunung Antang, Matraman, yang lokasinya hanya berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya.
"Saya dengar (tembakan), saya pikir itu polisi yang lakukan pengamanan. Saya di atas (lantai dua rumah), ya sudah saya tidur lagi," ujar Emon saat ditemui di lokasi, Selasa (14/6/2022) malam.
Sehabis bangun pagi harinya, seperti biasa, Emon membuka tokonya yang berada di lantai bawah. Ia kaget melihat rolling door-nya berlubang.
"Saya kan sering buka toko habis subuh pukul 05.00 WIB, pas buka enggak sadar. Saya dipanggil adik ipar saya. Wah ternyata pistol," kata Emon.
Peluru itu menembus rolling door sekaligus kaca etalase toko milik Emon. Proyektil tergeletak di antara rokok-rokok dagangannya.
"Pas saya cek, pelurunya ada di sini, nyangkut di dalam warung, di atas rokok," tutur Emon.
Emon kemudian melaporkan temuan peluru itu ke Ketua RW 001 Rawa Bunga, Dwi Lestari.
"Terus Ibu RW datang bersama polisi, langsung ambil butir pelurunya. Terus mereka bilang akan dibawa, ya sudah saya biarkan," kata Emon.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Jatinegara Kompol Entong Raharja tidak berkomentar banyak terkait penemuan peluru itu.
Entong meminta wartawan mengonfirmasi hal itu kepada Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi.
"Itu bisa dicek ke Kasatreskrim karena beliau yang menangani peristiwa tersebut," ujar Entong saat ditemui di RW 001 Rawa Bunga, Selasa malam.
Namun, Entong tidak menampik bahwa ada bekas peluru yang menembus kaca etalase toko milik warga.
"Tapi memang bekasnya ada. Kalau bekas memang ada, kami analisis, kami cari, terkait peristiwa tersebut," kata Entong.
Setidaknya, penyerangan di wilayah RW 001 Rawa Bunga terjadi dua kali. Pertama pada Minggu (12/6/2022) dini hari dan Senin (13/6/2022).
Empat pria berinisial RH, SI, SP, dan RK menjadi korban penyerangan pada Minggu dini hari. Salah satu korban, SI, telah melaporkan kasus penyerangan tersebut ke Mapolres Jakarta Timur.
Laporan korban diterima pihak Polres Jakarta Timur dengan nomor registrasi LP/B/1274/VI/2022/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA.
Dalam laporan disebutkan, keempat korban awalnya sedang membeli nasi uduk di sekitar lokasi. Tiba-tiba, datang tiga pelaku membawa senjata tajam langsung menyerang korban.
Akibatnya, RH dan SI mengalami luka bacok di bagian punggung, sedangkan SP dan RK mengalami lebam di sekujur tubuh akibat hantaman benda tumpul.
"Luka-luka empat orang, satu rumah rusak," ujar warga sekitar, HB (45), Senin (13/6/2022).
HB menuturkan, satu rumah warga rusak di bagian kaca depan karena dilempari batu oleh pelaku.
Sementara itu, pada saat penyerangan lanjutan, yakni Senin dini hari, HB mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali.
"Ada peluru lebih dari tiga kali tembakan," ujar HB.
HB menyebutkan, salah satu peluru disebut sudah diambil oleh jajaran Polsek Jatinegara.
"Iya, yang dipegang satu peluru. Tapi tembakan mah lebih dari tiga kali, banyak tembakannya," kata HB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/15/15125871/cerita-warga-kaget-tokonya-kena-tembak-saat-penyerangan-di-jatinegara