Salin Artikel

Epidemiolog: Pemerintah Harus Punya Strategi Komunikasi Risiko yang Memadai

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan pemerintah pusat dan daerah harus memiliki strategi komunikasi risiko yang memadai untuk mengendalikan kenaikan kasus Covid-19.

Sebabnya, saat ini ia menilai pemerintah belum memiliki strategi komunikasi yang mampu membangun kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi kenaikan kasus Covid-19. Akibatnya, masih banyak masyarakat yang enggan menerapkan protokol kesehatan di tengah peningkatan kasus Covid-19.

"Pemerintah harus melakukan strategi komunikasi risiko yang memadai sehingga masyarakat terbangun kewaspadaannya," kata Dicky saat dihubungi, Kamis (23/6/2022).

Ia pun mengatakan saat ini pemerintah sudah harus melakukan pengetatan sebelum kasus Covid-19 kembali melonjak tajam.

Kendati demikian, pengetatan tersebut berbeda dari gelombang varian Delta yang melanda pada tahun lalu. Pengetatan yang dimaksud adalah melakukan tes pelacakan dan penerapan protokol kesehatan secara konsisten.

"Sudah waktunya kita melakukan pengetatan ketat. Tidak seperti lockdown. Pengetatan ini dimulai dari 3T. Enggak mesti masif, tapi terwakili dan terjaga kualitas dan kuantitasnya," kata Dicky.

"Sehingga kita bisa memastikan setidaknya orang yang terinveksi ini menyadari gejalanya sehingga membuat dia mengharuskan karantina mandiri sehingga tidak menularkan," ujar Dicky.

Dicky menambahkan, protokol kesehatan juga perlu diperketat kembali. Salah satunya adalah penggunaan masker di luar ruangan.

"Penguatan protokol kesehatan penting. Karena yang kita hadapi ini BA.4 dan 5 ini adalah yang paling cepat penularannya," tutur Dicky.

Adapun berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga Rabu (22/6/2022) jumlah kasus aktif yang dirawat dan diisolasi bertambah 864 kasus sehingga mencapai 6.779 kasus.

Kasus positif bertambah mencapai 1.226 kasus sehingga total akumulasi mencapai 1,26 juta kasus.

Adapun jumlah orang yang dites usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dalam satu pekan terakhir mencapai sekitar 60.000 orang dengan tingkat persentase positif sepekan terakhir mencapai 9,6 persen.

Jumlah orang yang dites usap PCR sesuai target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk DKI Jakarta dalam sepekan adalah 10.645 orang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/23/23444101/epidemiolog-pemerintah-harus-punya-strategi-komunikasi-risiko-yang

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke