Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

PKL Kota Tua Masih Kucing-kucingan Sambil Pantau Keramaian Kota Intan

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan petugas gabungan merelokasi ratusan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan wisata Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, pada Senin (11/7/2022).

Para PKL kawasan Kota Tua memiliki dua pilihan lokasi binaan (lokbin), yakni kawasan Kota Intan yang dikelola Pemerintah Kota Jakarta Barat dan Gedung Cipta Niaga yang dikelola swasta.

Meski rencana relokasi sudah menjadi bahan diskusi sejak beberapa bulan lalu, sejumlah pedagang mengeluhkan rencana itu.

Salah satu pedagang, Ahmad (30) mengaku berkeberatan dengan relokasi tersebut. Pasalnya, tempat relokasi yang disediakan, harus membuatnya merogoh kocek lebih untuk sewa tempat.

"Soalnya disuruh bayar kalau enggak salah, uang mukanya Rp 2 juta, biaya perbulannya Rp 1,5 juta, dan kebersihannya Rp 4.000 per hari," kata Ahmad usai diminta memindahkan barang dagangannya oleh petugas Satpol PP di Kota Tua Jakarta, Senin.

Selain soal biaya, kekhawatiran terbesarnya adalah dua lokasi lokbin tersebut masih sepi. Ia ragu dapat menjual dagangannya selaris di lokasi sebelumnya, yakni di pintu masuk Kota Tua di jalan trotoar samping Gedung Mandiri.

"Masalahnya, tempatnya sepi, dua-duanya sepi. Mana ada yang mau ke sini, kan tempat wisatanya di sana," kata Ahmad yang sudah berdagang sejak 2016.

"Saya enggak begitu masalah kalau bayar, tapi kalau sepi, pemasukan saya pun bisa jadi tidak akan cukup buat bayar sewa lapak," imbuh dia.

Ahmad mengaku belum mendaftar sewa lapak di dua lokasi binaan itu. Ia mengatakan masih akan memantau trafik pengunjung yang mampir di masing-masing lokasi.

"Kalau sekarang, masih kucing-kucingan dulu dengan petugas. Sembari mantau lokasi-lokasi itu ramai atau enggak," kata Ahmad.

Jika kedua relokasi dianggapnya sepi dan tidak sepadan, Ahmad berencana untuk tidak berjualan dengan menetap di kawasan Kota Tua lagi. Melainkan, ia akan berdagang berkeliling.

Sementara Rizal (50), pedagang pakaian di lokasi binaan Kota Intan, mengakui sepinya tempat relokasi tersebut. Ia menyebut Kota Intan berada cukup jauh dari pusat wisata.

"Bedanya di sana (lokasi PKL lama) ramai, dijamin pembeli, karena kan memang aksesnya Kota Tua di sana. Kalau di sini kan nunggu bus (pengunjung) datang (parkir), kalau enggak ada bus yang datang, ya sepi," ujar Rizal, Senin.

"Pengelola sudah bagus, cuma memang pengunjungnya saja yang enggak ada. Kalau pengelolaannya bagus, cuma pengunjungnya saja yang enggak ada," kata Rizal.

Rizal mengatakan, sejak berjualan di Kota Intan beberapa waktu lalu, omzet penjualannya menurun drastis.

"Omzet berkurangnya bisa 50 persen. Jadinya, saya cari tambahan pemasukan di luar. Saya akalin dagang online," kata Rizal.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menegah (PPKUKM) Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid menglarifikasi bahwa PKL Kota Tua yang pindah berdagang di Kota Intan, hanya dikenakan biaya Rp 4.000.

"Ini perlu diperjelas. Jadi, di Kota Intan itu hanya bayar Rp 4.000 per hari untuk retribusi. Soal biaya kebersihan, solakan dibicarakan sesama pedagang," kata Iqbal saat ditemui di Kota Intan, Senin.

"Kalau di Gedung Cipta Niaga yang dimiliki pihak swasta dan tarifnya kewenangan mereka. Di sana, uang muka sekitar Rp 2 jutaan, dan biaya per bulannya Rp 1 jutaan. Ini sudah turun juga tarifnya, dulu Rp 5 juta awalnya. Tapi, berdasarkan negosiasi para PKL dan pengelola, jadinya turun di angka Rp 1 jutaan," jelas Iqbal.

Iqbal mengatakan, para pedagang diperkenankan memilih lokasi relokasi sesuai kemampuan dan keinginan masing-masing.

"Jadi pedagang bisa memilih sendiri mau di sana atau di sini. Sesuai kesanggupan masing-masing," ungkap Iqbal.

Terkait sepinya lokasi binaan, Iqbal meminta para pedagang untuk bersabar saat ini. Sebab, pemerintah tengah menyiapkan berbagai strategi untuk meramaikan lokasi binaan tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/12/07274631/pkl-kota-tua-masih-kucing-kucingan-sambil-pantau-keramaian-kota-intan

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jadwal Imsakiyah di Jakarta Hari Ini, Jumat 24 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Jakarta Hari Ini, Jumat 24 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Depok Hari Ini, Jumat 24 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Depok Hari Ini, Jumat 24 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Bekasi Hari Ini, Jumat 24 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Bekasi Hari Ini, Jumat 24 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Bogor Hari Ini, Jumat 24 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Bogor Hari Ini, Jumat 24 Maret 2023

Megapolitan
BERITA FOTO: Ancol Gratiskan Tiket Masuk Pengunjung Tanpa Kendaraan Selama Ramadhan 2023

BERITA FOTO: Ancol Gratiskan Tiket Masuk Pengunjung Tanpa Kendaraan Selama Ramadhan 2023

Megapolitan
Rumah Pensiunan PNS Habis Terbakar, Diduga akibat Ada Korsleting

Rumah Pensiunan PNS Habis Terbakar, Diduga akibat Ada Korsleting

Megapolitan
Boleh Beroperasi saat Ramadhan, Diskotek-Bar di Hotel Jakarta Dilarang Pasang Konten Pornografi

Boleh Beroperasi saat Ramadhan, Diskotek-Bar di Hotel Jakarta Dilarang Pasang Konten Pornografi

Megapolitan
Diduga Hendak Balapan, Rombongan Remaja Bersepeda Motor Dibubarkan Polisi di Bekasi

Diduga Hendak Balapan, Rombongan Remaja Bersepeda Motor Dibubarkan Polisi di Bekasi

Megapolitan
D Dituduh Lecehkan AG Pacar Mario, Kuasa Hukum: Buktikan di Persidangan!

D Dituduh Lecehkan AG Pacar Mario, Kuasa Hukum: Buktikan di Persidangan!

Megapolitan
Diskotek hingga Bar di Hotel Bintang 4 dan 5 Jakarta Boleh Beroperasi Selama Ramadhan

Diskotek hingga Bar di Hotel Bintang 4 dan 5 Jakarta Boleh Beroperasi Selama Ramadhan

Megapolitan
AG Pacar Mario Disebut Selalu Minta Perhatian D, Kuasa Hukum: Jangan-jangan D yang Dilecehkan

AG Pacar Mario Disebut Selalu Minta Perhatian D, Kuasa Hukum: Jangan-jangan D yang Dilecehkan

Megapolitan
Harga Bahan Pokok Naik, Pedagang Pasar Kemiri Muka Keluhkan Pembeli Menurun

Harga Bahan Pokok Naik, Pedagang Pasar Kemiri Muka Keluhkan Pembeli Menurun

Megapolitan
Selama Ramadhan, Polres Tangerang Larang 'Sahur on The Road' hingga Nyalakan Petasan

Selama Ramadhan, Polres Tangerang Larang "Sahur on The Road" hingga Nyalakan Petasan

Megapolitan
AG Disebut Terus-menerus Hubungi D, Bikin Mario Dandy Geram

AG Disebut Terus-menerus Hubungi D, Bikin Mario Dandy Geram

Megapolitan
Cari Cuan Ramadhan, Pedagang Takjil di Benhil Bayar hingga Rp 2 Juta untuk Sewa Tempat

Cari Cuan Ramadhan, Pedagang Takjil di Benhil Bayar hingga Rp 2 Juta untuk Sewa Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke