Salin Artikel

Sosok Rudi Samin, Warga yang Bongkar Timbunan Bansos di Depok dan Terancam Dipolisikan JNE

JAKARTA, KOMPAS.com - Temuan sembako bantuan sosial Presiden yang terkubur di lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, menghebohkan publik selama sepekan terakhir. 

Tumpukan sembako itu ditemukan pada Jumat (29/8/2022) lalu oleh Rudi Samin di tanah sedalam 3 meter. 

Ekspedisi JNE mengakui mengubur sembako bantuan presiden itu karena rusak dan sudah menggantinya dengan yang baru. 

Belakangan, JNE mengancam akan melaporkan Rudi Samin ke polisi karena dianggap menyebarkan fitnah. 

Siapa Rudi Samin?

Rudi Samin merupakan warga setempat yang juga mengeklaim sebagai pemilik sah lahan tempat sembako itu ditemukan. 

"Saya sebagai pemilik tanah ini," kata Rudi Samin dalam video di kanal Youtube Kompas.com, Jumat (5/8/2022). 

Meski demikian, Rudi Samin mengeklaim tanah yang dimilikinya itu telah digunakan oleh perusahaan ekspedisi JNE sebagai lahan parkir selama sembilan tahun terakhir.

Kebetulan gudang JNE berada persis di seberang lapangan itu.

Rudi Samin menyebutkan, selama sembilan tahun JNE tidak pernah izin ataupun membayar sewa penggunaan lahan parkir. 

"Mereka tidak pernah bayar, tidak pernah minta izin dan sekarang dipergunakan untuk perbuatan melawan hukum menimbun sembako bantuan presiden," katanya. 

Rudi mengatakan, awalnya ia mendapat informasi dari kliennya yang juga adalah bekas karyawan JNE mengenai sembako yang dikubur di lapangan KSU Itu. 

Eks karyawan itu membocorkan bahwa JNE mengubur sembako tersebut pada Juli 2020. 

Atas informasi tersebut, Rudi Samin pun langsung melakukan penggalian. 

Pencarian awalnya dilakukan manual dengan menggunakan cangkul, tetapi tidak membuahkan hasil. 

Rudi pun akhirnya menyewa ekskavator. Pada hari ketiga pencarian, sembako itu akhirnya ditemukan. 

"Setelah itu sesuai prosedur saya langsung menghubungi kepolisian," kata Rudi.

Dari informasi yang dihimpun, Rudi Samin beberapa kali mencoba peruntungan di politik. Ia pernah dua kali maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR RI.

Pada Pemilu 2014, ia tercatat sebagai caleg DPR RI Dapil Jawa Barat VI dari Partai PKPI.

Selanjutnya, pada Pemilu 2019, ia juga maju sebagai caleg DPR RI Dapil Jabar VI dari Partai Hanura. 

Namun, kedua partai yang mengusungnya itu diketahui gagal lolos ke Senayan. 

Rudi Samin juga pernah mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Depok dalam Pilkada 2015.

Ia mendaftar melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), tetapi tersingkir dalam babak akhir proses seleksi oleh DPC PDIP Depok.

Penjelasan JNE dan polisi soal penguburan beras

Pada Kamis (4/8/2022), JNE untuk pertama kalinya menggelar konferensi pers guna menjelaskan duduk perkara penguburan sembako tersebut. 

Kuasa hukum JNE Hotman Paris Hutapea mengatakan bahwa JNE ditugaskan mengantarkan paket sembako oleh PT Store Send Indonesia (SSI) selaku pemenang tender pada Mei 2020.

JNE Express menerima total 6.119 ton. Namun, dari jumlah itu, ada beras yang rusak 3,4 ton. Beras yang rusak itulah yang dikubur di Lapangan KSU.

Beras yang rusak itu sempat disimpan di gudang dan baru dikubur oleh JNE pada November 2021. 

Hotman juga mengungkapkan alasan JNE mengubur beras itu setelah selama lebih dari satu tahun disimpan di gudang.

"Ini beras harus dijaga sensitivitasnya. Kalau nanti ini beras dibuang sembarangan, takutnya disalahgunakan orang. Apalagi kan itu ada logonya bantuan presiden," ujar Hotman.

Hotman menyatakan, beras yang rusak sudah diganti dengan yang baru dan dikirimkan ke masyarakat penerima.

Pada Kamis kemarin, Polda Metro Jaya pun memutuskan menghentikan penyelidikan temuan timbunan bansos ini.

Polisi menyatakan, penyelidikan dihentikan karena beras yang rusak itu sudah diganti oleh JNE dan disalurkan ke masyarakat.

"Dengan adanya kerusakan beras yang diganti, negara tidak dirugikan. Kemudian masyarakat juga tidak dirugikan. Karena masyarakat yang seharusnya menerima bantuan sudah tersalurkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.

Dengan demikian, polisi menilai tak ada unsur pidana dalam kasus ini.

JNE ancam polisikan Rudi Samin

JNE pun berencana untuk memolisikan Rudi Samin karena dianggap "menyiarkan" kabar bohong soal penimbunan basos presiden di Lapangan KSU.

"(Kami) pertimbangkan untuk lapor polisi atau perdata, itu saja. Anda tahu semua ini pemicunya adalah fitnah kasus perdata kepemilikan tanah ya, digeser menjadi kasus sengketa beras bantuan presiden agar kasus kepemilikan tanah menjadi viral," ujar Hotman.

Hotman mengatakan, narasi "ditimbun" yang disampaikan Rudi Samin merupakan fitnah.

Sebab, beras itu merupakan milik JNE yang rusak, kemudian dibuang dengan cara dikubur.

"Kami dari JNE tidak pernah menganggap tanah itu milik JNE. Hanya minta izin dikubur di sana. Jadi sekali lagi tidak ada unsur melawan hukum," kata Hotman.

Rudi Samin menanggapi santai rencana JNE melaporkannya ke polisi.

Menurut Rudi, ia tidak melakukan pencemaran nama baik karena ditemukan barang bukti beras dalam jumlah yang banyak dalam kasus ini.

"Ya kami tetap menanggapi itu tidak ada masalah. Pencemaran nama baiknya di mana. Pencemaran nama baik itu apabila barangnya tidak ada itu bisa pencemaran nama baik," kata Rudi, dkutip dari Tribunjakarta.com, Kamis (4/8/2022).

"Ini kan barangnya ada. Kalau dibilang ini punya JNE, sejak kapan JNE jualan beras? Kan mekanismenya harus ada, tidak serta-merta JNE menghapus. Karena JNE ini hanya sub yang ketiga, ada yang kedua pemenang tender, kemudian Bulog," tutur dia.

Rudi pun menilai penyelidikan kasus penimbunan bansos ini dihentikan lantaran yang terlibat adalah institusi-institusi besar.

"Ya seperti yang saya bilang bahwa gunung es ini, susah dibenturkan, tapi enggak apa, ya silakan saja. Enggak ada masalah bagi saya kalau memang tidak cukup bukti hukum. Silakan saja hentikan," ujarnya. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/05/08441961/sosok-rudi-samin-warga-yang-bongkar-timbunan-bansos-di-depok-dan-terancam

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke