"Jenazah sudah kami kirim ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk diotopsi," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ciracas Kompol Jupriono saat dikonfirmasi, Selasa (9/8/2022).
Otopsi dilakukan guna memastikan penyebab meninggalnya bayi itu. Sebab, tidak ditemukan bekas penganiayaan atau luka pada jasad bayi tersebut.
"Dari tubuh luar tidak ditemukan luka maupun tanda kekerasan. Kami masih menunggu hasil otopsi," ujar Jupriono.
Diberitakan sebelumnya, bayi laki-laki tersebut ditemukan tewas pada Jumat (5/8/2022) sore.
Ketua RT 003 RW 007 Susukan, Nimun, mengatakan bahwa penemuan mayat bayi malang tersebut bermula saat warga mencium bau busuk yang menguar dari kontrakan itu.
"Kami tahu sumber tersebut, kemudian kami membongkar (mendobrak) kamar tersebut untuk mengetahui sejauh mana bau yang ada di dalam kamar tersebut," ujar Nimun kepada wartawan, Senin (8/8/2022).
Setelah pintu didobrak, warga menemukan jenazah bayi berusia sekitar satu tahun itu dengan keadaan tertutup kain.
Selanjutnya, warga menghubungi Binmaspol Kepolisian Sektor (Polsek) Ciracas.
Nimun menduga bayi itu sudah meninggal lebih dari tiga hari sebelum ditemukan warga.
Nimun mengatakan, awalnya bayi itu tinggal bersama kedua orangtuanya di kontrakan yang baru mereka diami dalam dua bulan terakhir.
"Orangtua si bayi itu kami belum kenal, karena mereka ketika masuk ke kontrakan, hanya janji saja memberikan KTP. Tapi sampai terjadinya masalah ini, tidak ada sama sekali (mereka memberikan KTP)," kata Nimun.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/09/14183551/polisi-tunggu-hasil-otopsi-jasad-bayi-yang-ditemukan-di-kontrakan-wilayah