Salin Artikel

Detik-detik Jembatan di Gambir Ambruk Saat Lomba Agustusan, Anak-Anak Berjatuhan ke Kali

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan orang dewasa hingga anak-anak jatuh ke Kali Krukut, usai jembatan yang digunakan saat menonton lomba Agustusan di Petojo, Gambir Jakarta Pusat, ambruk pada Sabtu (20/8/2022) sore.

Insiden itu terjadi karena jembatan tak kuat menahan beban puluhan warga yang sangat antusias menonton lomba tarung guling dalam rangka perayaan HUT ke-77 RI.

Seorang driver ojol, Okta (25), sempat menyelamatkan seorang anak kecil yang nyaris tenggelam di kali itu. 

Okta bercerita, awalnya ia sedang duduk santai sembari menanti pertandingan tarung guling dimulai.

Namun, tiba-tiba jembatan sepanjang 12 meter yang terbuat dari bahan bambu itu ambruk.

"Pas lagi duduk enggak lama tiba-tiba jembatan langsung ambruk," katanya dilansir dari TribunJakarta.com, Senin (22/8/2022).

Seketika, belasan ibu-ibu dan anak-anak tercebur ke kali di bawah jembatan itu.

Tanpa ragu-ragu, Okta pun menceburkan diri ke kali keruh itu dan menolong anak kecil yang tenggelam.

"Saya refleks aja turun. Sempat awal mikirin hp buat orderan simpan di mana," ceritanya.

Okta mengatakan tinggi air di kali mencapai sepinggang orang dewasa.

"Banyak anak kecil yang tenggelam. Makanya saya bantu yang kelelep," katanya. 

Okta bersyukur musibah ambruknya jembatan tidak menimbulkan korban jiwa.

Ambruknya jembatan yang menghubungkan permukiman warga RT 006 dan RT 011 dengan Jalan Sekolah ini diduga disebabkan tak kuat menahan beban warga yang memenuhi badan jembatan.

Warga saat itu hendak menyaksikan lomba tarung guling yang segera dimulai.

Ketua RT 011 RW 008 Petojo Utara, Pras, mengatakan, sebenarnya pihak panitia lomba sudah melarang warga menonton di atas jembatan.

Namun, karena antusias tinggi, warga tak mengindahkan imbauan panitia.

"Awalnya sudah dilarang sama panitia, jangan nonton tarung guling di jembatan karena itu sudah lama," kata Pras.

Saat lomba baru mau dimulai, tiba-tiba Pras yang berada di kali Krukut mendengar suara dari arah jembatan.

"Saya ambil mic dan cek sound. Tiba-tiba bunyi krek-krek. Seketika roboh," tambahnya.

Jembatan sepanjang 12 meter x 1,3 meter yang seketika ambruk itu pun bikin kaget warga.

Warga yang menyaksikan di pinggiran kali langsung turun ke bawah menolong.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

"Korbannya ada dua. Lansia sama anak kecil. Yang lansia luka ringan karena kepentok besi, sedangkan anak kecil hanya syok saja," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Warga Berjatuhan ke Kali saat Jembatan Ambruk Lomba Agustusan, Driver Ojol Selamatkan Bocah Kelelep"

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/22/11473391/detik-detik-jembatan-di-gambir-ambruk-saat-lomba-agustusan-anak-anak

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke